Tribun Bandar Lampung
Pernah Bangkrut Bisnis Kopi, Kini Adri Raup Puluhan Juta dari Usaha Batik Tulis Khas Lampung
Karena sang istri Nety memiliki kemampuan membuat batik tulis, Adri berpikiran bahwa inilah peluang.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pahit manis menjalani bisnis sudah dijalani Adri Safrianto sejak satu dekade silam.
Sebelum menapaki kesuksesan sebagai pengusaha batik tulis, Adri pernah merasakan pedihnya kegagalan.
Pemilik usaha Deandra batik tulis khas Lampung ini menuturkan, awal mula terjun ke dunia wirausaha pasca lulus Perguruan Tinggi 2014 silam.
Beberapa kali mencoba peruntungan menjadi karyawan, akhirnya Adri memilih untuk membuka usaha sendiri.
Usaha yang pertama ia geluti adalah jual beli komoditas unggulan yakni biji kopi.
Namun, usaha yang ia rintis tidak berjalan mulus.
• Kisah Pelajar Lampung Juara Vlog Competition OJK Nasional, Fikri-Rahmat Buat Vlog Selama 1 Bulan
• Fakta-fakta Kasus Corona di Lampung: Heboh Belasan Perawat Positif Covid hingga Dana 130 Miliar
Akhirnya memaksa Adri untuk mencoba peruntungan lain, lantaran bisnis kopi yang dijalankan terpaksa gulung tikar.
"Bisnis kopi sepekulatifnya tinggi. Semua habis, modal gak balik akhirnya bangkrut," ujar Adri, saat ditemui di galery Deandra Batik Tulis jalan Garuda, Pinang Jaya, Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (18/9/2020).
Pasca bangkrut Adri tetap semangat untuk memulai usaha baru.
Karena sang istri Nety memiliki kemampuan membuat batik tulis, Adri berpikiran bahwa inilah peluang.
Menurut Adri, keterampilan membatik sang istri didapat saat mengikuti program pelatihan dari pemerintah setempat.
Kurang lebih 6 bulan mengikuti pelatihan, sehingga bisa menyulap kain polos berhias motif batik sendiri.
Sejak tahun 2016, Adri dan Istri mulai tekun membuat batik tulis khas Lampung.
"Saya gak punya skil membatik, tapi istri saya bisa," kata Adri.