Berita Nasional

Jenderal Purn Gatot Nurmantyo 'Dijebak' Teman untuk Bertemu Setnov

Dua pekan kemudian, kata Gatot Nurmantyo, ia ditelpon oleh Setnov yang mengatakan telah mendapat surat dari Jokowi.

Editor: wakos reza gautama
Gatot Nurmantyo 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengklarifikasi mengenai pencopotannya sebagai Panglima TNI. 

Sebelumnya ramai dibicarakan mengenai pernyataan Gatot Nurmantyo yang mengaku dicopot dari Panglima TNI karena instruksinya kepada jajaran TNI untuk menontonf film G30S/PKI.

Menurut Gatot, ia tidak dicopot dari Panglima TNI karena instruksinya itu. 

Klarifikasi Gatot Nurmantyo disampaikan Gatot dalam Wawancara Khusus yang diunggah di kanal Youtube tvOneNews pada Kamis (24/9/2020).

Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI periode Juli 2015 hingga Desember 2017.

Sebenarnya Gatot sudah menolak jabatan Panglima TNI tiga kali.

Istana Bantah Copot Jenderal Purn Gatot Nurmantyo dari Panglima TNI Gara-gara Film G30S

Jadi Penjamin Hutang Rp 766 Juta, Asiong Tewas Dibunuh Pemilik Uang, Orang yang Berhutang Malah Aman

Ia mengungkapkan sebelum ia dilantik sebagai Panglima TNI dirinya telah diminta Presiden Joko Widodo sebanyak tiga kali untuk menjadi orang nomor satu di TNI.

Gatot mengungkapkan ketika itu ia yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menolak tawaran tersebut.

Ia mengungkapkan ketika itu bukannya tidak ingin menjabat sebagai Panglima TNI melainkan menurutnya situasi tersebut tidaklah pas bagi dirinya untuk mengemban jabatan tersebut. 

Bahkan pada saat itu ia mengaku justru menyarankan Jokowi agar jabatan tersebut diberikan kepada Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

"Karena kita sama-sama tahu begitu beliau (Jokowi) jadi presiden kan beliau hanya didukung sama rakyat. Di DPR beliau tidak punya partai," kata Gatot dalam Wawancara Khusus yang diunggah di kanal Youtube tvOneNews pada Kamis (24/9/2020).

Sebelumnya Gatot juga menceritakan pertemuan-pertemuannya dengan Ketua DPR RI pada saat itu yakni Setya Novanto (Setnov) sebelum ia dilantik sebagai Panglima TNI. 

Gatot mengungkapkan suatu sore ia pernah "dijebak" temannya untuk melakukan pertemuan dengan Setnov di Singapura. 

Ia merasa "dijebak" ketika itu karena saat itu temannya mengajaknya hanya untuk makan di Singapura.

Dalam pertemuan itu, kata Gatot, Setnov bertanya kepadanya mengapa Gatot tidak menemui dirinya sebagai Ketua DPR untuk meminta dukungan sebagai Panglima TNI.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved