Pembunuhan di Bandar Lampung
Kronologi Pembunuhan yang Dilakukan Kakak Adik di Bandar Lampung, 1 Pelaku Masih Buron
Tim khusus anti bandit (Tekab) 308 Satreskrim Polresta Bandar Lampung masih mengejar rekan pelaku pembunuhan di Bandar Lampung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim khusus anti bandit (Tekab) 308 Satreskrim Polresta Bandar Lampung masih mengejar rekan pelaku pembunuhan di Bandar Lampung.
Tekab 308 Satreskrim Polresta Bandar Lampung menciduk satu dari dua tersangka pelaku pembunuhan yang terjadi pada 13 Januari 2014. Setelah 6 tahun berstatus buronan, akhirnya polisi menangkap M Hatta (32) saat berada di kediamannya, Pekon Ampai, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, Jumat (25/9/2020).
M Hatta ketika itu melakukan pembunuhan terhadap pekerja Dinas Kebersihan Bandar Lampung UPT Telukbetung Timur, yang terjadi pada 2014.
Tak sendiri, M Hatta melakukan pembunuhan bersama rekannya berinisial SN, yang saat ini masih berstatus buron.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan, telah mengantongi identitas rekan pelaku.
• BREAKING NEWS Buronan 6 Tahun Kasus Pembunuhan di Bandar Lampung, Ditangkap Polisi
• SMAN 10 Bandar Lampung Juarai Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat SMA se-Lampung, Miliki 70.800 Buku
Kasat mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka Hatta yang berhasil ditangkap pada Jumat (25/9/2020) malam, SN kabur ke pulau Jawa.
"Masih pengembangan untuk menangkap satu pelaku lagi," kata Resky Maulana, Sabtu.
Rezky menjelaskan, peran masing-masing tersangka yakni Hatta membacok punggung korban sebanyak 3 kali.
Sementara SN, menghunuskan badik ke arah perut, hingga usus korban terburai dan menghembuskan nafas terakhir.
"Motifnya dendam antara pelaku SN dengan korban, di mana sebelumnya SN dituding oleh korban melakukan pencurian," jelas Resky Maulana.
Karena tak senang dengan tudingan tersebut, lanjut Resky, SN menceritakan perihal tersebut ke Hatta yang tak lain adik kandungnya sendiri.
Mereka merencanakan untuk menghabisi nyawa korban, sehari sebelum kejadian.
"Pada saat kejadian, Hatta melihat korban serang mengendarai motor pengangkut sampah."
"Saat itu Hatta memberitahu SN mengenai keberadaan korban," terang Resky Maulana.