Banjir di Tanggamus
Ikut Berduka, Bupati Tanggamus: Tahun Ini Sudah 3 Kali Banjir di Semaka
Bupati Tanggamus Dewi Handajani ikut duka atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa warga Kecamatan Semaka.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Bupati Tanggamus Dewi Handajani ikut duka atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa warga Kecamatan Semaka.
Menurut Dewi, bencana yang terjadi di Semaka sudah ketiga kalinya dalam setahun ini.
Ia pun berharap masyarakat selalu diberi kesabaran dan ketabahan serta selalu dalam lindungan Allah.
Masyarakat yang menjadi korban banjir diminta segera menginventarisasi keruskaan akibat banjir.
Begitu pula lahan pertanian yang rusak dilanda banjir.
Dewi meminta masyarakat mengurus berkas yang hilang atau rusak ke disdukcapil, seperti KK, akta, dan ijazah.
• BREAKING NEWS Banjir di Tanggamus, Banyak Kendaraan Tertahan di Jalinbar karena Tertutup Material
• Pemkab Tanggamus Nyatakan Status Masa Tanggap Darurat Akibat Banjir di Semaka

"Kita harus mencari sumber akarnya untuk jangka panjang. Selanjutnya bagaimana upaya kita perbaikan agar tebing kuat, sungai yang jebol juga agar tidak terjadi bencana seperti ini lagi," kata Dewi.
Ia minta semua pihak sama-sama bekerja menangani dengan cepat agar masalah musibah ini cepat teratasi dan masyarakat di Semaka dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.
"Dinas PU juga apa yang harus dilakukan untuk penanganan musibah ini. Kita harus fokus dan segera melakukan upaya untuk menangani bencana ini agar tidak terulang lagi," kata Dewi.
Terjunkan Alat Berat
Tiga alat berat diterjunkan untuk membuka akses jalan lintas barat ruas Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Kamis (17/9/2020).
Menurut Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto, alat berat tersebut dari Pemprov Lampung, BPBD Tanggamus, dan Dinas PUPR Tanggamus.
"Ada tiga alat berat yang digunakan untuk menyingkirkan lumpur. Dua ekskavator besar dan satu ekskavator kecil," kata Heri.
Ia menambahkan, fokus penanganan adalah di Jalinbar ruas daerah Sedayu Atas karena jalan yang menanjak tajam.
Lalu ada pohon tumbang dan tiang listrik miring.
Selain ekskavator, dua mobil pemadam kebakaran juga diterjunkan untuk menyemprotkan lumpur dari permukaan jalan.
Usaha itu agar jalan tidak licin dan hindari kendaraan tergelincir.
Selanjutnya petugas PLN juga menangani perbaikan tiang listrik yang miring.
Sebab kabel-kabelnya bergelayutan rendah di atas jalan. Hal itu menghalangi kendaraan.
Ekskavator diterjunkan untuk membuka Jalinbar ruas Pekon Sedayu, Tanggamus, Kamis (17/9/2020).
Pasca dilanda banjir, kondisi Jalan Lintas Barat ruas Pekon Way Kerap, Sedayu, Kecamatan Semaka, Tanggamus belum sepenuhnya lancar.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Kamis (17/9/2020) sampai pukul 10.00 WIB, petugas masih menyingkirkan material banjir yang menutupi beberapa titik pada ruas dua pekon itu.
Kondisi terberat berada di Pekon Sedayu karena tingginya material banjir berupa lumpur dan bebatuan.
Material jalan memenuhi sebagian besar permukaan jalan.
Sedangkan di ruas Pekon Way Kerap, ada lima titik jalan yang permukaannya tertutup material banjir.
Namun kendaraan masih bisa melintas.
Sampai di ruas Pekon Sedayu, semua kendaraan tertahan akibat material banjir.
Sedangkan ruas jalan ke Sedayu Atas kondisinya masih licin, sehingga kendaraan hanya bisa merayap.
"Untuk saat ini jalan belum lancar, dan kami terus berusaha mengatur kendaraan agar bergantian," kata Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto.
Dalam pengaturan itu, kendaraan dari arah Sedayu Atas diarahkan ke Pekon Sukaraja atau tidak melintasi Jalinbar jika akan ke Kota Agung.
Nantinya jalur itu akan menembus ke Kecamatan Wonosobo.
Pengalihan itu karena Jalinbar sudah dipenuhi antrean kendaraan dari arah Kota Agung yang parkir di sisi kanan dan kiri jalan.
Pengaturan lalu lintas dilakukan anggota Satlantas Polres Tanggamus, Polsek Semaka, Dishub Tanggamus, TNI, Satpol PP, dan relawan RAPI. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)