Berita Nasional
Kolonel Ucu Bersikap Kalem Saat Dapat Omongan Keras Gatot Nurmantyo
Kolonel Inf Ucu Yustiana sempat berdebat dengan Gatot Nurmantyo. Bahkan mantan panglima TNI itu sempat bicara keras pada Dandim 0504/Jakarta Selatan
Tak Berizin
Sementara itu Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam konferensi pers di Makodam Jaya, Jakarta, Kamis (1/10) kemarin ikut angkat suara mengenai peristiwa kericuhan di TMP Kalibata tersebut.
Dudung membenarkan bahwa pada Rabu (30/9) itu memang ada kegiatan tabur bunga yang dilakukan purnawirawan TNI, salah satunya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Menurut Dudung, ada sekitar 150 purnawirawan TNI yang tergabung dalam aksi tabur bunga tersebut.
"Pada jam 15.00 WIB para purnawirawan datang ke TMP Kalibata kurang lebih sekitar 150 orang. Kemudian aparat keamanan mengimbau agar protokol kesehatan tetap harus dipegang teguh," kata Dudung.
Ia mengatakan, saat itu pihaknya bersama Polri mengimbau para purnawirawan agar mematuhi protokol kesehatan dengan tidak berkerumun.
Oleh sebab itu pihaknya mengizinkan para purnawirawan TNI itu masuk ke dalam TMP Kalibata, tapi jumlahnya dibatasi.
"Toleransi kami kepada para purnawirawan ini sudah sangat luas sekali, sehingga walaupun tidak ada izin dari Kementerian Sosial, tapi karena para purnawirawan ini adalah sesepuh-sesepuh kami juga yang selama ini sudah banyak berbakti untuk bangsa ini, maka kami persilakan untuk ziarah, namun tetap menjaga protokol kesehatan dengan di atur masing-masing 30 orang," ujar Dudung.
Namun di luar dugaan, kata dia, ada yang memanfaatkan aksi ini untuk mendeklarasikan dukungan untuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Polisi saat itu mencoba mengimbau bahwa aksi tersebut karena telah melanggar protokol kesehatan dengan berkerumun. Tapi rupanya imbauan itu tak didengarkan. Massa dari purnawirawan TNI tetap melakukan deklarasi.
"Melalui Kapolres sudah diimbau diingatkan agar tidak adanya kerumunan lebih dari 5 orang, apalagi bapak-bapak dari purnawirawan usia rata-rata sudah di atas 60 yang sangat rentan yang menimbulkan klaster baru. Karena diimbau sudah tidak mau, maka Dandim saat itu Kolonel Uus, Dandim Jaksel yang menang mempunyai wilayah di Kalibata menyampaikan permohonan maaf agar jangan ada deklarasi yang menimbulkan kerumunan orang banyak. Permohonan maaaf itu berkali-kali disampaikan namun tetap dilaksanakan sehingga terjadilah sedikit keributan-keributan namun bisa kita kendalikan," ucap Dudung.
Dudung menyebut acara tabur bunga yang digelar oleh P2KNitu tidak mengantongi izin dari Kemensos, meski pihak P3KN sempat mengajukan izin mengadakan acara tabur bunga di TMP Kalibata ke Kemensos.
"Kami mendengar informasi bahwa dari Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara membuat surat untuk izin melaksanakan ziarah di TMP. Kemudian surat itu ditunjukkan ke Kemensos. Namun, dari Kemensos tidak diizinkan dengan alasan karena Covid-19," kata Dudung.
Bukan hanya tidak mengantongi izin, acara tabur bunga itu juga tidak diketahui oleh Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri). Karena itu, Dudung mengingatkan para purnawirawan TNI tetap waspada.
"Saya konfirmasi kepada Pepabri ternyata kegiatan kemarin tidak ada konfirmasi kepada Jenderal (Purn) Agum Gumelar sebagai Ketua Pepabri, sehingga akhirnya bapak-bapak purnawirawan kemarin untuk mewaspadai dengan informasi-informasi yang memanfaatkan purnawirawan untuk kepentingan pribadi," jelas Dudung.
Dudung mengatakan, ajakan petugas kepada para purnawirawan untuk mematuhi protokol kesehatan bermaksud baik. Selain karena Jakarta sedang PSBB, menurut Dudung purnawirawan yang sudah berusia lanjut rentan tertular corona.