Polisi Lempar Anak Laki-laki 16 Tahun dari Jembatan Hingga Tewas, Saat Demo Berlangsung Ricuh
Petugas kepolisian Carabineros menggunakan semburan gas air mata dan jet air bertekanan tinggi untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Tindakan keras polisi berikutnya telah dikecam secara internasional.
Jaksa penuntut umum Chile mengatakan bahwa sejak Oktober lalu, 8.575 dugaan pelanggaran hak asasi manusia telah dilakukan oleh Carabineros sebagai penindasan protes dan hanya 16 polisi yang mundur.
Serangkaian perombakan kabinet telah mengakibatkan tiga orang berturut-turut ditugaskan di kementerian dalam negeri sejak demonstrasi dimulai.
Namun polisi tetap mendukung pemerintah meskipun banyak tuduhan terhadap mereka.
Beberapa misi internasional, termasuk delegasi yang dikirim oleh komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, untuk mengusut kasus HAM di Chili.
Michelle Bachelet, mantan presiden Chili, menyampaikan laporan yang memberatkan merinci banyak pelanggaran yang telah terjadi selama protes, termasuk dugaan penyiksaan dan pelecehan seksual.
Meskipun demikian, Presiden Sebastián Piñera menggunakan pidatonya di depan sidang umum PBB kurang dari dua minggu yang lalu untuk menyerukan agar nilai-nilai seperti penghormatan terhadap hak asasi manusia diperkuat di seluruh dunia.
Referendum konstitusional Chili akan diadakan pada 25 Oktober.
Setelah skandal terbaru yang menyelimuti Carabineros, seruan keluar di media sosial untuk protes lebih lanjut yang akan diadakan selama akhir pekan. (tribunnewswiki/hr)
Artikel ini sudah tayang di tribunnewswiki dengan judul : Demo Ricuh, Polisi Lempar Anak Laki-laki Usia 16 Tahun dari Jembatan, Polisi Bilang Anak Itu Jatuh