Aksi Omnibus Law di Lampung
Masih Tertahan di Depan Kantor DPRD Lampung, Mahasiswa Tolak Omnibus Law Gelar Salat Jenazah
Pantauan Tribunlampung.co.id, para mahasiswa berusaha masuk ke halaman DPRD Lampung namun tertahan oleh pagar dan juga anggota DPRD.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Memaksa masuk ke dalam DPRD Lampung, elemen aksi minta DPRD terima demonstran.
Pantauan Tribunlampung.co.id, para mahasiswa berusaha masuk ke halaman DPRD Lampung namun tertahan oleh pagar dan juga anggota DPRD.
Karena tetap tak bisa masuk, akhirnya para demonstran melakukan salat jenazah sebagai simbol kematian nurani DPRD.
Sahrul Romadon Ketua Umum DPD IMM Lampung mengatakan pihaknya hanya meminta agar DPRD menerima aspirasi mereka.
"Kami minta Agar DPRD menerima aspirasi kami yang dianggap penting untuk direspon," bebernya, Jumat (9/10/2020).
• BREAKING NEWS Ratusan Mahasiswa Kembali Geruduk DPRD Lampung Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja
• 20 Pelajar Diamankan Diduga Hendak Menyusup ke Rombongan Pendemo Tolak Omnibus Law di DPRD Lampung
• Hasil Swab Keluar, 6 Warga Menggala yang Sempat Diisolasi Mandiri Negatif Covid-19
Sahrul menuturkan sebelum Omnibus Law diparipurnakan sudah mendapat penolakan dalam subtansinya.
"Kami minta gubernur dan DPR berani melayangkan surat aspirasi kami ke presiden untuk mengeluarkan perpu agar omnibus law ini bisa dicabut," tandasnya.
Amankan 8 Pemuda
Belum selesai aksi demonstrasi organisasi eksternal kampus di DPRD Lampung, sekelompok pemuda tak dikenal kembali mencoba menyusup ke para demonstran.
Pantauan Tribunlampung.co.id, setidaknya delapan orang pemuda tak dikenal datang dari arah hotel Sheraton.
Kedelapan pemuda ini kemudian hendak masuk ke rombongan demonstran, namun dihentikan oleh aparat.
Saat hendak ditanya sekelompok pemuda tak dikenal tersebut kemudian lari menuju ke lorong sempit di minimarket tak jauh dari lokasi demonstrasi.
Kedelapan pemuda tak dikenal ini pun kemudian diamankan dan ditemukan barang bukti lima handphone dan dua bender simapur pramuka.
Kedelapan pemuda ini pun langsung dibawa ke Mapolresta Bandar Lampung untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan.