Berita Nasional

Mobil Mantan Anggota DPR Wa Ode Nur Zainab Dirusak Segerombolan Orang Tak Dikenal di Cianjur

Segerombolan orang tak dikenal melakukan perusakan mobil mantan anggota DPR RI, Wa Ode Nur Zainab.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Ridwan Hardiansyah
YouTube Kompas tv
Kondisi mobil dirusak. Mobil Mantan Anggota DPR Wa Ode Nur Zainab Dirusak Segerombolan Orang Tak Dikenal di Cianjur. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Segerombolan orang tak dikenal melakukan perusakan mobil mantan anggota DPR RI, Wa Ode Nur Zainab.

Penyerangan menggunakan batu dan senjata tajam pada mobil yang sedang terparkir di tempat perbelanjaan di wilayah Puncak Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Kejadian berawal dari korban yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung melewati jalur alternatif Puncak Dua.

Saat berada di perjalanan, ada beberapa orang yang membuntuti mobilnya sampai di pusat perbelanjaan.

Korban yang tak merasa curiga pada beberapa orang yang membuntutinya, langsung memarkirkan mobil dan masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

Saat mobil sedang terparkir, tak lama, dirinya mendengar kabar bahwa mobilnya dirusak segerombolan orang yang tak dikenal.

Baca juga: Viral Emak-emak Tersangkut di Kawat Berduri Saat Terobos Barikade Polisi di Palu

Baca juga: Viral Pengantin Wanita Rebahan di Kursi Pelaminan, Pengantin Pria Pergi ke Warung Kopi

Saksikan video berita selengkapnya di bawah ini.

Saat mobil diamuk, sang sopir berada di dalam mobil dan langsung membawa mobil ke Polsek Cipanas.

Mobil mantan anggota DPR RI ini, mengalami kerusakan cukup parah, bagian depan rusak dilempar batu dan bagian belakang hancur karena dihantam golok.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan ini.

Kronologi kejadian

Mantan anggota DPR RI Wa Ode Nur Zainab mengalami kejadian getir perusakan mobil saat berkunjung ke Cianjur.

Mobil Toyota Alphard putih miliknya diserang dan dirusak saat parkir di tempat perbelanjaan Brasco, Jumat (9/10/2020).

Atas kejadian tersebut Wa Ode Nur Zainab menderita kerugian materi dan imaterial karena nyawa ia bersama stafnya sempat terancam meski di dalam mobil hanya terdapat sopir saat itu.

Atas perlakuan tersebut, Wa Ode bersama stafnya mendatangi Polres Cianjur untuk meminta perlindungan, Selasa (13/10/2020).

Setelah bertemu dengan Kapolres, Wa Ode mengatakan, kronologisnya berawal pada Jumat (9/10/2020) pagi.

Baca juga: Fadli Zon Komentari Video Viral Puluhan Pria Dihukum Berjemur, Pertanyakan Protap

Baca juga: Beda Sikap Prabowo Subianto dengan Fadli Zon Terkait UU Cipta Kerja

Ia ke Cianjur rencana sekalian pulang ke Bandung.

Wa Ode berangkat bersama Bang Joy (driver), La Ode Joko (lawyer d kantor), La Ode Ahmad (staf kantor).

"Kami rencana ingin ke Polres Cianjur untuk suatu urusan," katanya.

Sebelum ke Polres Cianjur, kata Wa Ode, ia mampir di Resto Bakul Sunda yang ada vilanya, terletak di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur.

"Rencana kami mau menginap semalam untuk istrahat dan refreshing buat staf yang agak kelelahan setelah beberapa pekan menyelesaikan perkejaan agak berat," katanya.

Ia mengatakan, setelah istrahat, sore hari sekitar pukuk 15.30 WIB, ia ke daerah Puncak 2, sekitar 3 atau 4 kilometer dari Bakul Sunda, untuk melihat pemandangan Kota Bunga dari ketinggian.

"Untuk menuju Puncak 2, kami melewati jalan raya arah Jonggol."

"Setiba di jalan yang sudah mulai menanjak, saya dan rombongan melihat ada perkebunan yang diberi beberapa plang bertuliskan PT MPM dan ada suatu tempat yang terlihat seperti pos penjagaan perkebunan."

"Saat itu, kami lihat ada beberapa orang yang berjaga di sekitar pos," kata Wa Ode Nur Zainab.

Ia mengatakan, saat itu di sekitar perkebunan yang sepertinya milik PT MPM ia juga melihat di beberapa tempat ada orang berdiri dengan sepeda motor di samping dan sebagian ada yang duduk di atas mobil.

Orang tersebut terlihat memegang HP dan ada juga yang memegang HT.

"Ketika kendaraan kami akan melintas di hadapan orang tersebut, kami melihat orang itu seperti sedang memfoto dan menvideo kami."

"Saat itu, kami tidak curiga apa-apa karena kami hanya sekadar pengguna jalan raya yang kebetulan sedang melintas di depan area perkebunan," ujarnya.

Ia mengatakan, ketika sampai di jalan yang sudah ada pemukiman warga, kami putar kendaraan untuk kembali ke arah resto Bakul Sunda yang saat itu rencananya ia akan terus ke outlet Kampung Brasco untuk membeli sepatu.

"Saat kendaraan kami menyusuri jalan turun dan melewati perkebunan kembali, terlihat orang-orang yang berdiri/berjaga di pos penjagaan perkebunan dan beberapa titik tempat orang berdiri/duduk di atas motor tersebut, ternyata masih menfoto dan menvideo kami."

"Tapi sekali lagi kami tidak curiga apapun dan kami sama sekali tidak membuka kaca mobil ataupun mengehentikan kendaraan," katanya.

Ia mengatakan , saat itu kendaraannya melaju normal menyusuri jalan raya menuruni puncak sambil kami menikmati pemandangan alam Kota Bunga yang menurutnta sangat indah seperti di Eropa lagu musim semi.

"Ternyata, ketika kendaraan kami melaju menuruni puncak, ada orang yang membuntuti kendaraan kami sambil terus menvideo kami," katanya.

Lalu sesampainya di sekitar Bakul Sunda, La Ode Joko turun dari mobil untuk salat Ashar dan ia ditemani staf dan driver, menuju outlet Kampoeng Brasco untuk membeli sepatu.

"Sampai di Kampoeng Brasco, saya ditemani La Ode Ahmad, masuk dalam outlet. Sementara Bang Joy/driver menunggu di area parkir," katanya.

Lalu, sekitar 10 menit berada dalam outlet, ia mendapat laporan dari La Ode Ahmad, bahwa mobilnya dirusak orang-orang. Mendengar hal tersebut ia sangat terkejut dan langsung ke luar outlet.

"Saat itu saya melihat banyak orang sedang berkerumun dan terlihat panik," katanya.

Ia syok banget ketika mendapat info bahwa ada segerombolan orang masuk area parkir outlet dengan membawa golok, samurai dan batu besar yang mendatangi mobilnya.

"Saat keluar dari outlet, mobil saya sudah tidak ada."

"Ternyata mobil langsung dibawa driver ke Polsek Pacet," katanya.

Tidak lama kemudian, ada polisi mendatangi area parkir outlet, melihat TKP, dan mengambil beberapa batu besar dan pecahan kaca mobil yang berserakan.

"Saat itulah, saya ketahui dari Polisi tersebut bahwa mobil dibawa ke Polsek. Mereka minta saya ke Polsek menumpang mobil polisi," katanya.

"Saya syok banget sampai saat ini. Saya membayangkan bagaimana jika saya berada dalam mobil saat itu."

"Saya membayangkan bagaimana nasib sopir saya jika tidak segera kabur ke Polsek," katanya.

Ia mengatakan mengalami kerugian yg sangat bersar. Tetapi ancaman terhadap nyawanya, staf, dan drivernya sangat mengerikan.

Ia berharap Polres Cianjur bisa segera menangkap pelaku kejahatan tersebut.

Baca juga: Cara Membuka Rekening Tabungan Mandiri Secara Online, Simak Cara Daftar dan Aktivasi Mandiri Online

Baca juga: Jenderal Purnawirawan Ungkap Ada Kelompok LGBT di TNI dan Polri yang Libatkan Perwira

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv

Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved