Tribun Lampung Selatan
Tak Bisa Melaut, Nelayan di Bakauheni Lampung Selatan Banting Setir Jadi Kuli Bangunan
Angin kencang yang terjadi dalam sepekan terakhir membuat nelayan di pesisir Lampung Selatan tak berani melaut.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Angin kencang yang terjadi dalam sepekan terakhir membuat nelayan di pesisir Lampung Selatan tak berani melaut.
Dampaknya, banyak nelayan yang terpaksa banting setir menjadi buruh serabutan atau kuli bangunan.
Dalam tiga hari terakhir, sebagian nelayan TPI Muara Pilu Bakauheni memilih untuk tidak melaut.
Alasannya, kondisi angin sangat kencang sehingga membuat gelombang laut sangat tinggi.
Kondisi ini terutama sangat terasa pada sore hingga malam hari.
“Kemarin sore banyak nelayan yang sudah berangkat (terpaksa) kembali. Karena angin kencang dan alun laut cukup kuat,” ujar Absor, warga kampung nelayan TPI Muara Pilu, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Kadis Perikanan Lampung Selatan Ingatkan Nelayan Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Baca juga: Nelayan Perlu Waspadai Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Pesisir Lampung
Menurut Absor, memasuki akhir tahun memang kondisi cuaca kerap berubah cukup ekstrem.
“Kalau arus laut kuat, tangkapan ikan pun tidak banyak. Biasanya yang bisa dapat 1 kuintal, paling sekarang 60 kilo,” kata Absor.
Hal sama dikatakan nelayan di PPI Bom Kalianda bernama Amir.
Dia menuturkan, nelayang yang memiliki kapal kecil biasanya memilih untuk tidak melaut sementara waktu.
“Paling kapal-kapal besar yang tetap melaut. Itu pun biasanya di sekitaran pulau. Kalau cuaca berubah ekstrem bisa langsung menyelamatkan diri ke pulau,” kata dia.
Nelayan yang tidak melaut biasanya mengisi waktu dengan memperbaiki alat tangkap.
Tapi ada juga yang beralih menjadi buruh serabutan.
“Biasanya kalau lagi menganggur melaut jadi buruh serabutan. Terkadang ikut tukang. Apa aja, yang penting tetap ada penghasilan,” ujar Amir. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)