Berita Nasional
Butuh Uang untuk Bayar Cicilan Motor, ABG di Aceh Minta Muncikari Carikan Pelanggan
Remaja putri korban protitusi di Aceh tersebut mengaku butuh dana untuk membayar biaya kredit sepeda motor.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Polisi mengbongkar praktik prostitusi anak di kompleks ruko terminal terpadu Sigli, Aceh. Polisi menangkap wanita muncikari berinisial RR.
Pengakuan muncikari prostitusi anak di Sigli, Aceh kepada wartawan, Jumat (16/10/2020) mengatakan, anak di bawah umur itu datang kepadanya untuk minta dibantu cari pelanggan.
Remaja putri korban protitusi di Aceh tersebut mengaku butuh dana untuk membayar biaya kredit sepeda motor.
Muncikari RR mengatakan, dirinya pernah dikasih uang oleh anak-anak tersebut tiga kali pecahan Rp 50 ribu, yang totalnya Rp 150 ribu.
"Kalau tarifnya saya tidak tahu, sebab mereka menyerahkan uang kepada saya tiga kali pecahan Rp 50 ribu. Saya pernah mengusir mereka, agar mencari sendiri lelaki berdompet tebal," katanya.
Kasus prostitusi diduga melibatkan dua wanita yang masih di bawah umur menghebohkan warga Pidie.
Satuan Reskrim Polres Pidie berhasil mengungkap praktik prostitusi yang dilakukan di ruko Kompleks Terminal Terpadu Sigli.
Baca juga: Nasib Tragis Ibu Muda di Aceh Diperkosa Tetangga, Anaknya Dibunuh Jenazahnya Dibawa Pelaku'
Baca juga: Suami Bunuh Istri Muda di Aceh Gara-gara Minta Pisah Ranjang, Korban Digantung di Bak Truk
Baca juga: Pria Poligami 4 Istri di Aceh Tega Cabuli Anak Sendiri, Korban Diancam Ibunya Akan Dicerai
Dalam pengungkapan itu, polisi meringkus satu muncikari berinisial RR berprofesi ibu rumah tangga.
Dikutip dari Serambi Indonesia ( Tribunlampung.co.id ), data polisi RR tinggal di Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli.
Polisi juga menangkap dua pelanggan IWN (40), warga Gampong Raya Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, Pidie dan DI (26) warga Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.

Wanita berinisial RR, kepada wartawan, Jumat (16/10/2020) mengatakan, anak di bawah umur itu datang kepadanya untuk minta dibantu cari pelanggan karena butuh dana untuk membayar biaya kredit sepeda motor.
Sebut RR, dirinya pernah dikasih uang oleh anak-anak tersebut tiga kali pecahan Rp 50 ribu, yang totalnya Rp 150 ribu.
"Kalau tarifnya saya tidak tahu, sebab mereka menyerahkan uang kepada saya tiga kali pecahan Rp 50 ribu.
Saya pernah mengusir mereka, agar mencari sendiri lelaki berdompet tebal," katanya.
Polisi bongkar prostitusi anak di bawah umur