Berita Luar Negeri

Guru di Perancis Dipenggal Setelah Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad SAW saat Mengajar

Pemenggalan kepala guru Paty dilatarbelakangi masalah karikatur Nabi Muhammad SAW.

Editor: wakos reza gautama
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi penggal 

Akar masalah pembunuhan terhadap Paty dimulai sepuluh hari lalu, ketika dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai bagian dari materi kebebasan berekspresi.

Saat itu, Paty memersilakan siswa Muslim yang tidak suka dengan pengajarannya untuk meninggalkan kelas.

Namun, ada satu siswa yang tinggal di kelas.

Siswa tersebut kemudian menceritakan pengajaran Paty kepada ayahnya, yang marah dan kemudian melayangkan keluhan ke sekolah.

Orangtua dari murid yang tidak disebutkan identitasnya itu menggalang kampanye daring menuntut Paty dipecat, dan meminta bertemu pemimpin sekolah.

Si ayah itu kemudian menjabarkan baik identitas Paty maupun alamat sekolah putrinya itu ke internet, dan bersikeras "ini harus dihentikan".

Salah seorang kolega mengungkapkan, Paty langsung mendapatkan ancaman mati beberapa hari setelah dia memberikan materi tersebut.

"Samuel sudah membuat marah orangtua murid karena menunjukkan karikatur itu dalam kelasnya, sehingga dia mendapatkan ancaman," ujar si kolega.

Berdasarkan keterangan jaksa anti-teror Jean-Francois Ricard, Anzorov diketahui sudah datang ke sekolah pada Jumat sore, dan bertanya di mana Paty.

Begitu Paty tewas dipenggal dan Anzorov ditembak mati, polisi bergerak cepat dengan menahan sembilan orang yang dianggap bertanggung jawab.

Empat di antaranya dilaporkan merupakan kerabat Anzorov, kemudian salah satu dari lima orang tersisa adalah orangtua murid yang membeberkan identitas Paty.

"Pendengar yang baik"

Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengutuk video yang diunggah oleh ayah murid, dengan menyebutnya sebagai "skandal terhebat".

"Setiap anak harus mendapatkan pemahaman bahwa mereka beruntung bisa bersekolah di Perancis dan hidup di negara demokrasi," kata dia.

Para orangtua murid maupun siswa sekolah tempat Paty mengajar pada Sabtu meletakkan bunga dan menunjukkan solidaritas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved