Pengakuan Mantan Tahanan Korea Utara, Dipukul Tongkat Sampai Dipaksa Berkeliling Lapangan 1.000 Kali

Hukuman itu bisa berupa siksaan, seperti dipukul menggunakan tangan, tongkat, maupun sabuk kulit, hingga dipaksa berkeliling lapangan sebanyak 1.000 k

Editor: Romi Rinando
Rodong Sinmun via NK News
Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara tampak menghadiri peringatan kematian kakeknya, Kim Il Sung di Istana Kumsusan. 

Biasanya, para petugas penjara bakal meminta sejumlah besar uang suap kepada keluarga, sebelum diizinkan memasukkan makanan hingga kebutuhan lainnya.

 Pernyataan itu merupakan satu dari rangkaian penyiksaan, pelecehan, dan pemaksaan di sistem hukum negara itu, yang menganggap manusia "tak lebih dari hewan".

Organisasi Human Rights Watch menyajikan laporan, di mana mereka mewawancarai baik eks narapidana maupun polisi guna menunjukkan seperti apa kondisi peradilan di sana.

Human Rights Watch mendesak Korea Utara untuk "menyudahi sistem kegelapan" ini dengan menghentikan penyiksaan kejam dan tak manusiawi.

Mereka juga mendesak negara tetangga seperti Korea Selatan dan sekutunya Amerika Serikat lebih aktif menekan pemerintahan Kim Jong Un.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Tahanan Korea Utara Kisahkan Diinjak Tangannya jika Bergerak di Penjara"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved