Tribun Bandar Lampung
Cerita Peternak Sapi di Kedaung Bandar Lampung Olah Kotoran Jadi Biogas
Tak hanya menghasilkan susu sapi segar, pengelola kandang juga memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Areal peternakan dan pemerahan sapi perah berada di pinggiran Kota Bandar Lampung, tepatnya di Kelurahan Kedaung, Kecamatan Kemiling.
Orang sekitar menyebutnya sapi perah Kedaung.
Meski hanya dihuni empat ekor sapi jenis Frisian Holstin, peternakan sapi milik warga ini sudah berjalan selama 5 tahun.
Tak hanya menghasilkan susu sapi segar, pengelola kandang juga memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik.
Selama hampir dua tahun mengurus peternakan sapi, Ahmad Ferdi (21) mengaku tak pernah lagi membeli gas elpiji.
Ini dikarenakan kotoran sapi langsung diolah kembali menjadi biogas.
Baca juga: Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas, Satu Keluarga Petani di Lampung Tengah Tak Lagi Beli Elpiji
Baca juga: Cuma Lulusan SMP, Pemuda Tuba Sukses Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas, Hasilnya Dibagi ke Tetangga
Selain dapat menghemat biaya kebutuhan sehari-hari, Ahmad meyakini memasak menggunakan biogas lebih matang sempurna.
"Apinya lebih rata, terus juga pemakaiannya juga lebih hemat dari gas biasa," kata Ahmad, Sabtu (24/10/2020).
Di peternakan ini tersedia tabung reaktor biogas yang mampu menampung 50 kilogram kotoran sapi.
Karena jumlah sapi yang setiap tahun mengalami penurunan, butuh waktu empat hari agar tabung reaktor tersebut penuh.
Menurut Ahmad, takaran biogas yang dihasilkan dari 50 kilogram kotoran sapi tersebut mampu mencukupi kebutuhan gas selama satu bulan.
"Kalau biasanya satu bulan itu bisa pakai 3 sampai 4 tabung gas melon," kata Ahmad.
Biogas tersebut digunakan ia bersama empat orang anggota keluarga.
Makanya, Ahmad mengaku sangat terbantu dengan menggunakan biogas tersebut.