Berita Nasional
Menko Polhukam Mahfud MD Mengaku Takut Menjadi Dokter
Namun Mahfud MD mengaku tidak berani menjadi dokter, karena ia mengaku tidak pintar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD mengaku takut bercita-cita menjadi dokter.
"Karena dokter biasanya orangnya hebat-hebat dan cerdas-cerdas banyak orang yang tidak berani bercita-cita jadi dokter," kata Mahfud.
Di peringatan hari ulang tahun (HUT) Ikatan dokter Indonesia (IDI) ke 70 secara virtual, Mahfud mengungkapkan profesi dokter merupakan profesi impian dan pekerjaan mulia.
Menko Polhukam bercerita, di sekitaran tahun 70, banyak masyarakat yang menganggap orang yang bekerja sebagai dokter adalah orang pilihan.
Banyak orang tua yang ingin anaknya menjadi dokter, dan anak terinspirasi menjadi dokter karena dapat membantu mengobati masyarakat.
"Saya generasi baby boomers yang lahir sebelum tahun sekitar tahun 1960. Ketika saya kecil doa ibu-ibu kalau punya anak ingin jadi dokter," ujarnya.
Baca juga: Sindiran Keras Mahfud MD: Pak Gatot Pernah Jadi Panglima TNI, Mana Komunisnya Gak Ditangkap?
Baca juga: Viral Nenek 65 Tahun Tampil Glowing Bak Wanita Muda Nan Cantik Saat Dinikahi Pemuda Usia 20 Tahun
Namun banyak masyarakat yang tidak berani bercita-cita menjadi dokter, termasuk dirinya.
Ia lebih memilih menjadi ahli hukum daripada menjadi dokter.
"Profesi yang paling disenangi dulu adalah menjadi dokter dan tentara. Namun saya tidak berani, karena saya tidak pintar maupun gagah," ujarnya.
"Tapi hidup itu mengalir. Anak saya di rumah 4 sekarang yang jadi dokter. 2 anak (kandung) saya menjadi dokter, masing-masing istri dan suami dari anak saya juga dokter," lanjutnya
Menurutnya, bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki ribuan bahkan puluhan ribu dokter.
Adanya dokter dan politik kesehatan yang baik itu merupakan bagian dari upaya mensejahterakan rakyat.
"Itu semua berkah kemerdekaan," ujarnya.
Letak ilmu kedokteran adalah membangun kesejahteraan umum bagi bangsa Indonesia.
Kriteria minimal bagi bangsa yang sejahtera menurut Mahfud ada 3, yakni pendidikan yang baik, kesehatan yang baik, dan ekonominya tercukupi