Tribun Tanggamus
Pangkalan Gas Elpiji di Tanggamus Naik Drastis, dari 145 Kini Menjadi 318
Jumlah pangkalan gas elpiji di Tanggamus kini sebanyak 318 tempat dari mulanya 145 pangkalan.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Jumlah pangkalan gas elpiji di Tanggamus kini sebanyak 318 tempat dari mulanya 145 pangkalan.
Menurut Kabag Ekonomi Pemkab Tanggamus Firmalinda, hal itu adalah target dari PT Pertamina dan surat edaran dari Pemprov Lampung untuk memperbanyak jumlah pangkalan elpiji.
"Kami kirimkan surat ke seluruh kecamatan diteruskan ke pekon-pekon supaya perbanyak pangkalan elpiji. Targetnya satu pekon satu pangkalan," kata Firmalinda.
Usaha itu sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Dan sampai saat ini laporan yang diterima sudah ada totalnya 318 pangkalan, dari semula 145 pangkalan.
Pangkalan tersebut kini sudah mendapatkan izin dan langsung beroperasi. Untuk penerbitan izin diputuskan PT Pertamina yang didasari kesapakatan, dan aturan lainnya sebagai pangkalan.
Baca juga: Polisi di Tanggamus Tangkap Pencuri dan Penadah Ponsel Curian
Baca juga: Dapur Rumah Warga Tanggamus Ludes Terbakar karena Buka Tutup Gas Elpiji 3 Kg Dekat Tungku
"Teknis pendirian pangkalan, mulanya dari kecamatan yang serahkan ajuan calon pangkalan. Lalu Pertamina survei dan jika sesuai dan sanggup melaksanakan kesepakatan maka diberi izin sebagai pangkalan," ujar Firmalinda.
Dengan demikian tidak semua usulan calon pangkalan disetujui. Sebab harus ada berbagai persyaratan yang dipenuhi, mulai dari kelayakan tempat, titik lokasi, sampai hal-hal yang harus dilaksanakan nantinya.
Hal itu agar ada kelayakan pangkalan. Terciptanya persebaran pangkalan, maksudnya tidak terlalu berdekatan antar pangkalan. Tidak melakukan penimbunan dan sanggup menjual gas elpiji sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Firmalinda mengaku, saat ini memang belum seluruhnya satu pekon satu pangkalan. Hal itu karena kondisi lapangan, seperti ada pekon yang masih gunakan transportasi laut. Dan untuk pangkalan jumlah stok elpiji harus banyak.
Sebab pangkalan harus layani penjualan bagi pengecer elpiji yang biasanya berupa warung-warung. Sebab dalam satu pekon bisa sampai puluhan pengecer atau warung. Di luar itu boleh layani masyarakat umum. Maka diperlukan stok barang cukup.
Firmalinda mengaku, jumlah pangkalan yang sekarang masih sementara. Sebab masih terbuka peluang mendirikan pangkalan baru. Namun harus sesuai persyaratan yang ditetapkan Pertamina.
Dengan banyaknya jumlah pangkalan maka kebutuhan masyarakat terhadap elpiji mudah terpenuhi. Mereka tidak lagi kesulitan mendapatkan epiji. Manfaat lainya bisa mengontrol stok dan harga barang.
"Tujuan perbanyak dan pemerataan pangkalan agar elpiji mudah didapatkan masyarakat dan harga lebih terkendali," ujar Firmalinda.
Perbanyak pangkalan sebagai solusi mengatasi permasalah kelangkaan, mudah naiknya harga elpiji, dan menekan tindak penimbunan untuk dapatkan manfaat lebih.