Tribun Lampung Selatan
Bertahan di Tengah Pandemi, Pengrajin Sepatu dan Tas Tapis di Kalianda Terkendala Pembelian Bahan
Kang Obing dan El-Husein yang menjadi pengrajin sandal pesta, sepatu, tas dan kopiah dengan motif tapis tetap bertahan di tengah badai pandemi.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id, Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Kang Obing dan El-Husein yang menjadi pengrajin sandal pesta, sepatu, tas dan kopiah dengan motif tapis tetap bertahan di tengah badai pandemi Covid-19.
Namun dari segi omset penjualan sangat menurun.
Jika biasanya dalam satu bulan produk kerajinan yang telah dirintis keduanya sejak tahun 2015 lalu ini, bisa laku terjual hingga 25 picis.
Sejak pandemi Covid-19 terjadi, omset penjualan menurun.
Kini dalam satu bulan hanya sekira 10-12 picis yang terjual.
“Memang sangat terasa dampaknya. Turunnya jauh penjualan. Tetapi meski kondisi saat ini sulit, kita tetap berusaha bertahan,” ujar Husein kepada Tribunlampung, Senin (26/10/2020).
Menurut dirinya, adanya pembatasan kegiatan masyarakat seperti menggelar pesta pernikahan, turut berdampak pada pemasaran sandal dan tas pesta Tapis.
Karena bisa dua produk ini menyasar untuk kegiatan pesta.
Sedangkan untuk sepatu, topi, peci dan tas santai pun juga mengalami penurunan.
Saat ini, selain pemasaran langsung, Kang Obing dan El-Husein pun telah pula memanfaatkan pemasaran secara online melalui media sosial.
“Tetapi ini juga menurun. Tadinya untuk pemasaran online lumayan. Tetapi sejak pandemi turun juga,” kata Husein.
Kendala lain yang juga dihadapi keduanya terkait dengan bahan.
Selain kain tapis, bahan lainnya dibeli dari Jakarta.
Dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini terkendala untuk bisa ke Jakarta.
Meski saat ini pemasaran produknya menurun dampak dari pandemi, Kang Obing dan Husein tetap optimistis usaha kerajinan produk turunan tapi yang digeluti keduanya akan bisa bangkit lagi.
Keduanya pun berharap kondisi pandemi covid-19 bisa cepat berakhir.
Sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali normal seperti biasa.
Beberapa produk kerajinan tapi keduanya untuk peci tapis harganya Rp 100 ribu perpicis.
Sedangkan untuk tas pesta perempuan harganya Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
Untuk sandal pesta tapis antara Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu perpicis.
Begitu juga dengan sepatu antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu perpicis.
Usaha kerajinan kerajinan tas, sandal pesta, peci dan topi tapi keduanya ini beralamat di Lubuk, Kalianda. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)