Tribun Bandar Lampung
Pemkot Akan Bagikan 500 Ribu Masker, Hari Ini Rapid Test Massal di Dua Pintu Masuk Bandar Lampung
Untuk mendukung upaya kebiasaan menerapkan protokol kesehatan itu, pemkot akan membagikan 500 ribu masker.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wali Kota Bandar Lampung memastikan tidak akan menerapkan sanksi denda kepada warga yang melanggar protokol kesehatan.
Menurutnya, perhatian akan lebih diarahkan kepada upaya mendorong protokol kesehatan menjadi kebiasaan warga Bandar Lampung.
"Kita beri sanksi ringan saja seperti biasa. Tinggal kesadarannya yang lebih penting untuk ditingkatkan," terang wali kota yang ditemui di komplek Pemkot Bandar Lampung, Minggu (25/10/2020).
Untuk mendukung upaya kebiasaan menerapkan protokol kesehatan itu, pemkot akan membagikan 500 ribu masker.
Pembagiannya melalui tim patroli satgas di tempat-tempat umum.
Baca juga: Mulai Besok Pendatang Masuk Bandar Lampung Wajib Rapid Test, Herman HN: Cukup Julurkan Tangan
Baca juga: Bertambah 50 Kasus, 6 RS Sakit Rujukan Covid-19 di Lampung Penuh
"Tentu sebelum diberi masker, tetap harus menjalani sanksi disiplin," kata wali kota.
Ia berharap, dengan pemberian masker sembari pemberlakuan sanksi disiplin protokol kesehatan bisa membuat Kota Tapis Berseri terbebas dari Covid-19.
Pemkot Bandar Lampung juga akan mulai melakukan rapid test massal kepada setiap pendatang ke daerah ini, Senin (26/10/2020).
Pemkot akan melakukan rapid test di dua posko pintu masuk Kota Bandar Lampung yakni di Tugu Raden Intan dan Exit Tol Kotabaru.
Herman HN mempersilakan warga Bandar Lampung yang memang sengaja ingin melintas untuk mengikuti rapid test.
"Ini usaha kami agar steril. Kota Bandar Lampung sudah masuk zona merah, dua bulan ini ada 630 orang, bayangkan aja September-Oktober, ini luar biasa naiknya. Ini kebanyakan dari luar. Dari Kota Bandar Lampung dikatakan gak ada. Ini ketularan dari Jakarta, Palembang, dari macam-macam daerah," jelasnya saat meninjau posko rapid test di dekat Tugu Raden Intan, kemarin.
Orang nomor satu di Bandar Lampung ini memastikan jika rapid test ini gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Bahkan, katanya, rapid test di puskesmas juga gratis.
"Tinggal tunjukin KTP Bandar Lampung, selesai. Semua gratis, berobat gratis. Saya ingin semua warga sehat semua," kata dia.
Dalam kesempatan itu, wali kota juga mengatakan, jika rapid test massal di pintu masuk Bandar Lampung tidak akan lama dan tidak akan menimbulkan kemacetan panjang.
Bagi pengendara mobil pribadi, petugas akan menghampiri.
Jadi penumpang tinggal menjulurkan tangannya.
Namun bagi penumpang bus harus turun semua agar di-rapid test di posko yang tersedia.
Untuk kegiatan rapid test massal ini pihaknya menurunkan sekitar 50 personel gabung di setiap posko.
Personel ini terdiri dari anggota polisi, TNI, marinir, Polisi Pamong Praja, tim kesehatan, perhubungan, BPBD, dan lainnya.
Disinggung jika ada pengendara yang sengaja menghindari jalur ini dan memilih jalur lain, Herman HN mengatakan, akan melakukan evaluasi setelah pelaksanaan rapid test hari pertama.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Jan Budi Jaya mengatakan, jika pihaknya akan menurunkan personel sesuai kebutuhan di lapangan.
"Kami siapkan personelnya dan juga koordinasi dengan tim gugus tugas untuk rapidnya," kata Kapolresta.
Disinggung kemungkinan kemacetan di titik lokasi rapid test, Jan Budi mengatakan, pihaknya akan memantau kondisi di lapangan dan menyesuaikan semua kemungkinan yang ada.
"Prioritas kendaraan dari luar kota yang mau masuk Bandar Lampung sesuai petunjuk bapak Wali Kota," kata dia.
Sementara Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana dalam rilisnya mengatakan, per Minggu (25/10/2020), kembali terjadi penambahan pasien Covid.
Yakni sebanyak 50 orang.
Penyumbang terbanyak pasien Covid masih dari Bandar Lampung yakni 36 orang.
Sisanya dari Pesawaran (6), Lamtim (2), Tanggamus (2), Lamsel (1), Lambar (1), Lamteng (1) dan Tulangbawang 1 pasien.
Dari 50 orang ini, 30 hasil tracing, 20 kasus baru.
Pasien yang isolasi mandiri 34 orang dan 16 orang dirawat di rumah sakit (RS).
Selain itu terdapat 14 pasien Covid yang berhasil sembuh dan pasien yang meninggal bertambah 3 orang.
Reihana juga menjelaskan jika 6 dari 36 rumah sakit rujukan Covid telah penuh terisi pasien.
Keenam rumah sakit itu yakni RSUD Tulangbawang Barat (10 tempat tidur), RS Imanuel (7), RS Pertamina Bintang Amin Malahayati (4), RS Bumi Waras (6), RS Advent (14), RS Mardi Waluyo (10). (Tribunlampung.co.id/som/byu/lis/nif)