Tribun Bandar Lampung
Mulai Besok Pendatang Masuk Bandar Lampung Wajib Rapid Test, Herman HN: Cukup Julurkan Tangan
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN memastikan rapid test massal di dua pintu masuk tidak akan menimbulkan kemacetan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wali Kota Bandar Lampung Herman HN memastikan rapid test massal di dua pintu masuk tidak akan menimbulkan kemacetan.
Kedua titik tersebut adalah Tugu Raden Intan dan Sukarame.
Hal ini diungkapkan oleh Herman HN di sela-sela meninjau persiapan posko rapid test di Tugu Raden Intan, Minggu (25/10/2020) siang.
Dia menjamin rapid test di kedua posko tersebut mulai Senin (26/10/2020) akan berjalan lancar.
"Cuma macet sebentar. Gak banyak macet," kata Herman HN.
Herman menegaskan, Pemkot Bandar Lampung lebih mementingkan kesehatan dibandingkan risiko kemacetan.
Baca juga: Satgas Covid-19 Siapkan 5.000 Alat Rapid Test untuk Periksa Warga yang Masuk Bandar Lampung
Baca juga: Masuk Bandar Lampung, Lansia dan Anak-anak Wajib Rapid Test, Pemkot Antisipasi Lonjakan Kasus Covid

"Kalau rakyat sehat, kita aman, tenteram. Macet cuma sebentar saja. Kalau dia (pengendara) mobil kecil cukup menjulurkan tangan kita rapid. Cuma dua menit. Kalau bus, semua penumpangnya wajib turun," terangnya.
Herman mengaku tengah mengecek persiapan posko rapid test yang akan dilaksanakan besok.
"Untuk hari ini masih kami ingatkan mana saja yang masuk Kota Bandar Lampung, baik kendaraan roda dua atau roda empat, wajib menggunakan masker," tegas Herman HN.
"Besok baru kami laksanakan rapid test. Kami sudah siap 5.000 ribu lebih selama liburan ini," imbuhnya.
Herman menegaskan, jika ditemukan ada warga luar Bandar Lampung reaktif dalam rapid test, maka warga tersebut tidak boleh masuk ke dalam kota.
"Jika dia reaktif dan dia masyarakat dari luar kota, dia harus kembali (ke daerahnya). Kalau dia masyarakat Kota Bandar Lampung, langsung kami swab di puskemas terdekat," beber Herman.
Jika ada kendaraan yang sengaja menghindari dua titik pos rapid test melalui jalan alternatif, Herman HN mengaku akan melakukan evaluasi setelah pelaksanaan rapid test besok.
"Makanya kita lihat perkembangan besok. Kalau banyak yang lari ke sana (jalan alternatif) harus kami setop. Kalau di Rajabasa dari Toko Mega itu," terangnya.