Berita Nasional

Isu Manuver Menteri untuk Pilpres 2024, Refly Harun Salahkan Inkonsistensi Jokowi

Isu soal adanya manuver menteri untuk kepentingan di Pilpres 2024 mendatang, ditanggapi pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Editor: taryono
tribun wow
Isu Manuver Menteri untuk Pilpres 2024, Refly Harun Salahkan Inkonsistensi Jokowi 

"Misalnya katakanlah Airlangga Hartarto melepas jabatannya sebagai ketua umum Golkar maka dia akan kehilangan kesempatan untuk menjadi calon presiden dan atau calon wakil presiden," tutup Refly Harun.

Pakar Politik: Rencana Koalisi Gerindra dan PDIP Terancam Tak Jadi

Pakar Politik Hanta Yuda memberikan pandangannya terkait isu adanya manuver dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tujuan untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, Hanta Yuda mengatakan bahwa bisa saja rencana koalisi antara PDI Perjuangan (PDIP) dengan Partai Gerindra di Pilpres 2024 terancam.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Minggu (25/10/2020).

Sejauh ini beberapa nama menteri yang mempunyai peluang untuk maju di Pilpres 2024 tentunya tidak lain adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sedangkan seperti yang diketahui, sempat muncul juga bahwa akan ada koalisi antara PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024, mengingat keduanya saat ini berkerja sama dengan baik.

Namun menurut Hanta Yudha dengan isu-isu adanya pergerakan dari Gerindra, bisa saja urung terjadi.

"Potensi rencana koalisi Pak Fadli Zon (Gerindra) dan Pak kapitra (PDIP) terancam tidak jadi di Pilpres 2024 dengan insiden Gerindra yang santer terdengar juga berpotensi," ujar Hanta Yuda.

Hanta Yudha menilai bahwa persoalan manuver dari para menteri bukan hal yang baru.

Karena menurutnya tidak bisa dipungkiri bahwa setiap menteri tentunya memiliki keinginan untuk menjadi presiden.

Dirinya hanya mengingatkan bahwa kondisi tersebut jelas tidak baik untuk jalannya pemerintahan.

Pemerintahan aku terganggu karena loyalitas dari menterinya justru diragukan.

"Menurut saya potensi menteri bermanuver itu tidak hanya kali ini, tapi pada era-era pilpres sebelumnya, itu sangat berpotensi kalau ada menteri yang ingin nyapres menimbulkan komplikasi politik di dalam internal kabinet," jelasnya.

"Tetapi kalau ada yang ingin nyapres kemudian dia punya agenda kepartaianya, itu berpotensi akan mengalami dualisme loyalitas, fokusnya akan terpecah," ungkap Hanta Yuda.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved