Maulid Nabi
Penjelasan Ustaz Abdul Somad Soal Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Perayaan maulid Nabi menjadi sebuah tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Penulis: Reni Fitriani | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berikut ini akan dijelaskan mengenai hukum dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Akan ada 3 ulama yang menjelaskan hukum memperingati Maulid Nabi.
Salah satunya ada Ustaz Abdul Somad.
Seperti diketahui Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari lahirnya Rasulullah.
Perayaan maulid Nabi menjadi sebuah tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Baca juga: Maulid Nabi Muhammad SAW, 40 Ucapan Selamat Maulid Nabi yang Bisa Dikirim ke IG, FB dan WA
Baca juga: 4 Keutamaan Serta Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad, umat muslim di berbagai daerah biasanya akan menggelar beragam acara.
Di desa-desa biasanya akan diadakan pengajian.
Namun ada juga yang mengadakan barzanji atau bacaan doa dan pujian berisi riwayat Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, banyak juga yang menggelar tradisi menarik seperti perayaan dan permainan gamelan Sekaten.
Ada juga tradisi endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur.
Lantas bagaimana hukumnya memperingati maulid Nabi Muhammad SAW?
Apakah hukumnya termasuk bi'dah atau boleh saja karena berupa kegiatan yang positif?
Berikut mengenai hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dari 3 ulama termasuk Ustaz Abdul Somad seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
1. Ustaz Abdul Somad

Dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad mengatakan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW diperbolehkan.