Tribun Metro
Harga Jual Gabah Basah di Kota Metro Turun, Hama Tikus Masih Krusial Dialami Petani
Sejumlah petani di Kota Metro, mengeluhkan turunnya harga jual gabah basah pada musim panen gadu ketiga tahun 2020.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Noval Andriansyah
"Saya belum cek berapa harga gabah sekarang. Kalau tidak salah Rp 4.000 per kilogram."
"Tapi kan tergantung kualitasnya. Saya terima masukannya, nanti kami teruskan ke dinas," ucap Achmad Pairin.
Banyak Faktor
Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengakui, jika harga gabah basah pada musim panen gadu ketiga, turun.
Kepala DKP3 Kota Metro Hery Wiratno menjelaskan, normalnya harga gabah basah panen mencapai Rp 4.300 ke atas.
Namun, hasil pantauan di lapangan, saat ini terjual sekitar Rp 3.700 hingga Rp 4.100 per kilogram (kg).
Sementara untuk harga gabah kering simpan (GKS) saat ini pada kisaran Rp 4.500 per kg dan gabah kering giling mencapai Rp 5.200 per kg.
Hery menilai, harga gabah turun pada musim gadu karena sejumlah faktor.
Pertama terkait cuaca, kemudian kebutuhan pangan di masa pandemi Covid-19 agak berkurang, yang berimbas pada penjualan di pasar.
"Jadi memang ada beberapa faktor. Mulai dari cuaca, penjualan, termasuk hama."
"Memang betul sekarang hama tikus yang banyak dilaporkan, karena bisa menyebabkan gagal panen," imbuh Hery Wiratno, Kamis (5/11/2020).
Ia menjelaskan, hama tikus mengakibatkan batang padi coklat atau kering, sehingga hasil panen tidak maksimal.
Namun demikian, secara keseluruhan panen musim gadu tahun ini cukup berhasil.
"Memang ada kendala, tapi kita termasuk berhasil. Karena persentase hasil panen di atas 80 persen."
"Nah, untuk panen gagal itu masuk asuransi jika kerugiannya sampai 80 persen. Tapi kalau masih 50 persen, itu belum mendapat asuransi gagal panen," tuntas Hery Wiratno.
(Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)