Sebar Video Hoax, Erick Putra Presiden AS Donald Trump Ditangkap

Para pejabat mencatat tidak adanya tanda kode batang yang ada di semua surat suara resmi dalam video tersebut .

Editor: Romi Rinando
FoxNews
Eric Trump, putra Presiden AS Donald Trump Ditangkap Karena Diduga Sebar Video Hoax 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Putra Donald Trump Presiden Amerika Serikat Eric Trump ditangkap Rabu (4/11/2020). 

Eric ditangkap karena men-tweet video viral palsu.

Dia mengklaim seseorang membakar lusinan surat suara untuk mendukung ayahnya, Presiden Donald Trump .

Putra presiden karena pemilihan 2020 masih belum diputuskan me-retweet video yang konon menunjukkan seorang pria membakar 80 surat suara untuk Trump di Virginia Beach, Virginia.

Kota Pantai Virginia, membantah postingan Eric Trump, lansir HuffPost, Kamis (5/11/2020).

"Itu adalah contoh surat suara," kota itu menanggapi Trump di Twitter.

Dalam pernyataan di situsnya, pejabat kota mengatakan:

"Seorang warga yang prihatin membagikan video kepada kami yang seolah-olah menunjukkan seseorang membakar surat suara."

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggunakan dua tangan untuk minum di sela memberi pidato saat upacara kelulusan West Point, New York.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggunakan dua tangan untuk minum di sela memberi pidato saat upacara kelulusan West Point, New York. ((Screengrab from YouTube))

Baca juga: Sambil Tenteng Senapan dan Pistol Pendukung Donald Trump Protes Pengitungan Suara di Arizona

Baca juga: Kisah Haru Joe Biden Anak Seorang Sales Mobil Bekas, Istri Tewas Kecelakaan, Anak Wafat Kanker Otak

Baca juga: Melihat Perhitungan Suara Sementara, Joe Biden Diprediksi Kalahkan Donald Trump

 

"Itu bukan surat suara resmi, itu surat suara sampel. "

Para pejabat mencatat tidak adanya tanda kode batang yang ada di semua surat suara resmi dalam video tersebut .

“Surat suara dalam video itu adalah surat suara sampel dan penyelidik kebakaran sedang menyelidiki pembakaran ilegal tersebut,” tambah mereka.

Akun yang awalnya memposting klip tersebut sekarang telah ditangguhkan.

Eric Trump, yang pada Rabu malam secara keliru mengklaim ayahnya telah memenangkan di Pennsylvania, belum menghapus tweetnya sendiri.

Joe Biden Diprediksi Unggul

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, memecahkan rekor Barack Obama untuk suara terbanyak dari semua kandidat presiden AS dalam sejarah.

Bahkan, diperkirakaan perolehan suara Joe Biden akan meningkat karena ada negara bagian yang belum selesai menghitung suara.

Mengutip Mirror, Kamis (5/11/2020), Partai Demokrat saat ini memiliki sekitar 71,2 juta suara.

Mantan Wakil Presiden AS tersebut memiliki 50,3 persen dari semua suara yang dihitung sejauh ini, dibandingkan dengan 48,1 persen dari Presiden petahana Donald Trump.

Angka tersebut melampaui rekor Barack Obama pada pilpres 2008 yang mengumpulkan 69,4 juta suara untuk menang.

Setidaknya 65 persen warga Amerika yang memenuhi syarat telah memberikan suara pada pilpres tahun ini.

Pemilu terbesar 

Pilpres Amerika Serikat 2020 pun disebut sebagai pemilu terbesar dalam satu abad ini.

Meski digelar di masa pandemi, tak menyurutkan antusias warga Amerika untuk campur tangan dalam pilpres.

Jajak pendapat menunjukkan virus corona sebagai masalah utama di benak para pemilih.

Sebelumnya, Trump sempat meremehkan wabah Covid-19 dengan alasan sebagai upaya menyelamatkan ekonomi yang sedang sakit.

 Tentunya, Biden membutuhkan jumlah suara yang besar untuk "mengusir" sang miliarder (Trump) dari Gedung Putih.

Hasil keseluruhan tampaknya akan jauh lebih ketat daripada yang disarankan jajak pendapat.

Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa pemilih Trump cukup pemalu. Mereka enggan mengakui dukungan pada Trump yang terus mempolarisasi opini.

Hasil pilpres tinggal menunggu selesainya surat suara sah yang tersisa untuk dihitung.

Namun, Trump dengan sigap telah membuat pernyataan pada Rabu (4/11/2020) dan mengklaim kemenangannya, beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup.

"Kecurangan besar"
 

a
AFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump
 

Dalam pidatonya, Trump menyebut "kecurangan besar" dan mengancam akan mengajukan gugatan hukum atas surat suara ke Mahkamah Agung.

Trump terus menebar keraguan seputar proses pemilihan.

Ia secara keliru menyatakan, penundaan dalam mengumumkan pemenang adalah bukti penipuan pemilih berskala luas.

Pemimpin Republik itu juga secara keliru menyatakan, penghitungan suara melalui surat setelah Hari Pemilu tidak demokratis dan ilegal.

Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum untuk menghentikan penghitungan di Michigan dan Georgia.

Trump dan timnya juga menuntut "akses yang berarti ke berbagai lokasi penghitungan" untuk mengamati proses dan peninjauan surat suara yang telah dihitung.

Sementara itu, kubu Biden yakin memenangkan pertempuran ini dan tak gegabah mengklaim kemenangan.

Manajer kampanye Jen O'Malley Dillon mengatakan, Joe Biden berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini, dan dia akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya.

"Kami yakin kami berada di jalur yang jelas menuju kemenangan," kata Dillon.

Sementara Biden meminta para pendukungnya untuk bersabar karena semua suara masih dihitung.

Rekannya dari Partai Demokrat, Hilary Clinton, memenangkan suara populer dengan lebih dari 3 juta pada 2016 lalu.

Namun, keadaan berbalik dan Trump-lah yang memenangkan kursi presiden.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Eric Trump Ditangkap, Sebar Video Palsu Pembakaran 80 Surat Suara Untuk Ayahnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved