Penangkapan Terduga Teroris di Lampung

Aktivitas Terduga Teroris Asal Metro Diungkap Warga Sekitar, 'Tak Pernah Buat Keributan'

Penangkapan terduga teroris, berinisial S, warga Kota Metro oleh Densus 88 Mabes Polri, dibenarkan warga sekitar kediamannya.

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Ilustrasi - Densus 88 Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris berinsial Y di Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, Senin (21/10/2019). Aktivitas Terduga Teroris Asal Metro Diungkap Warga Sekitar, 'Tak Pernah Buat Keributan'. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa) 

Kata Antoni, pihak kepolisian dari Mabes Polri meminta izin untuk penggeledahan di rumah S.

"Ya, saya hanya menjadi saksi dan mendampingi warga saya, khususnya istrinya," sebut Antoni.

Antoni menuturkan, S tinggal di rumah tersebut bersama anak dan istrinya.

"Sudah lama tinggal di rumah tersebut. Waktu penggeledahan hanya ada istrinya. Anaknya sekolah," terang Antoni.

Antoni menambahkan, dalam penggeledahan tersebut diamankan berupa dokumen milik S.

"Setahu saya cuma dokumen penting yang dibawa. Sajam ada berupa golok," kata Antoni.

Antoni menambahkan, golok tersebut sering digunakan S untuk menyembelih hewan kurban.

"Beliau aktif di lingkungan dan kalau lebaran haji ikut nyembelih kurban," tutup Antoni.

4. Aktif Bermasyarakat

Warga di sekitar kediaman cukup terkejut dengan penangkapan S oleh tim Densus 88 Mabes Polri.

Ketua RT setempat Antoni mengatakan, keseharian S berdagang roti.

"Sales roti ngampas kirim ke pasar, sudah lama sekitar dua tahun, dulu jual bakso mie ayam, terus pindah ke roti," kata Antoni, Minggu (8/11/2020).

Kata Antoni, S sendiri ramah dan sering aktif di lingkungan.

"Sering kumpul orangnya ramah berbaur, aktif juga di masjid, dia sudah 17 tahun di sini (Panjang)," terang Antoni.

"Makanya kami kaget, karena gak nyangka (diduga terlibat jaringan teroris)," imbuh Antoni.

Antoni menambahkan, saat penggeladahan tidak ada mobil Baracuda layaknya Densus 88.

"(Tim Densus 88) datang biasa saja, kayak Intel," tandas Antoni.

4. Kejutkan Warga Pringsewu

Di sisi lain, tim Densus 88 Mabes Polri juga menangkap 2 orang warga Pringsewu, terduga teroris.

Penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Pringsewu tersebut, sempat mengejutkan masyarakat sekitar.

Pasalnya, kedua orang tersebut terkenal cukup baik dan bermasyarakat, selayaknya warga umumnya.

Keduanya yaitu RK, usia kisaran 30-40 tahun.

RK merupakan warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu.

RK pernah bekerja di satu rumah sakit swasta di Pringsewu.

Satu lagi, I, kisaran usia 30-40 tahun.

I juga merupakan warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu.

I merupakan seorang pengusaha konveksi yang cukup terkenal di wilayah tempat tinggalnya.

5. Taat Ibadah dan Bergaul

Kepala Pekon Wonodadi Joko Mianto (49) menceritakan, RK merupakan orang yang sopan dan taat beribadah, juga baik dan ramah.

"Selama ini (RK) bergaul dengan masyarakat, seperti masyarakat biasa," tukas Joko Mianto yang ditemui di kediamannya, Minggu, 8 November 2020.

Menurutnya, pada saat itu, Sabtu, 7 November 2020, sekira pukul 15.30 WIB, Joko yang datang ke kediaman RK sempat heran karena banyak aparat di lokasi itu.

Joko mengaku tidak mengetahui persoalan apa yang telah dialami warganya tersebut.

Terpisah, Kepala Pekon Gadingrejo Induk, Tugisar (43) mengaku tidak mengetahui sama sekali penggeledahan rumah warganya, yaitu kediaman IHY.

Kediaman Tugisar termasuk jauh dari kediaman I.

Selain itu, tidak ada pemberitahuan atas penggerebekan pengusaha konveksi tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tugisar, petugas menggerebek kediaman I, Sabtu, 7 November 2020 sore.

Sementara itu, Tugisar memperoleh informasi penangkapan tersebut setelah Maghrib dari warga yang berbincang-bincang di lokasi gotong royong hajatan masyarakat setempat.

"Sepengetahuan saya, dia buka konveksi, mempekerjakan karyawan dan menyiapkan bahannya. Seragam sekolah," tukas Tugisar.

Menurut Tugisar, dalam keseharian IHY, kehidupan sosialnya, di tengah masyarakat biasa, seperti warga lain pada umumnya.

Bahkan aktif beragama.

Oleh karena itu, lanjut Tugisar, lingkungan terkejut dengan kejadian penangkapan tersebut.

Sebab, I terkenal sebagai orang baik di lingkungan masyarakat setempat.

"Rajin beribadah, bahkan sering mengadakan pengajian," tandas Tugisar.

6. Amankan Buku Rekening

Joko Mianto menambahkan, dari penangkapan RK, sejumlah barang ikut diamankan tim Densus 88 Mabes Polri.

Ditambahkan Joko, dirinya sebagai aparat desa setempat diminta untuk menyaksikan penggeledahan rumah dan penyitaan barang-barang yang ada di kediaman RK.

"Di situ (rumah RK) sudah ramai polisi, saya hanya melihat saja yang digeledah, yang diambil apa saja ditumpuk di meja," jelas Joko Mianto.

Sepengetahuan Joko, barang-barang tersebut berupa laptop, lima ponsel berbagai merek, buku rekening dan buku-buku, serta tas kecil.

7. Peran 4 Terduga Teroris

Keempat terduga teroris yang diamankan di Lampung terlibat dalam pembiayaan jaringan kelompok Imarudin.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono membenarkan adanya penindakan dari tim Densus 88 Mabes Polri di Lampung.

"Benar ada empat sebagai upaya preventif," ungkap Awi Setiyono, Minggu (8/11/2020).

Kata Awi, keempatnya diamankan di beberapa lokasi di Lampung.

Adapun yang ditangkap dahulu, kata Awi, S (45) di Panjang Bandar Lampung, sekira pukul 12.10 WIB.

"Merupakan bendahara struktur Lampung, dengan barang bukti sebanyak 25," terang Awi Setiyono.

Lanjut Awi, kemudian penangkapan dilakukan terhadap I (44) di Pringsewu sekira pukul 12.15 WIB.

"Terlibat sebagai pemberi dana kepada Imarudin dengan barang bukti sebanyak 10," terang Awi Setiyono.

Penangkapan ketiga, kata Awi, RK (34) di Pringsewu sekira pukul 15.22 WIB.

"Keterlibatan sebagai sekretaris struktur Lampung dengan barang bukti sebanyak 31," beber Awi Setiyono.

Masih kata Awi, penangkapan keempat terhadap SA (36) di Metro Utara, Kota Metro, sekira pukul 16.43 WIB.

"Merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiah dari di bidang Kosin, yang tergabung dalam kelompok IM Banten di bawah kepemimpinan PW yang di duga sebagai Kosin Wilayah Lampung, ada 11 barang bukti yang diamankan," jelas Awi Setiyono.

Awi menambahkan, keempatnya diamankan Sabtu, 7 November 2020.

"Sampai sekarang masih pendalaman," tandas Awi Setiyono.

Adapun barang bukti yang diamankan tersebut di antaranya ponsel, laptop, senapan angin, ketapel dan beberapa buku-buku Jihad.

(Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak/Hanif Mustafa/R Didik Budiawan C)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved