Habib Rizieq Ungkap Alasannya Pakai Jargon Revolusi Ahlak dan Sebut Musuh FPI Bukan Pemerintah Tapi?
"Bebaskan Habib Bahar bin Smith, bebaskan doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Permana, Jumhur Hidayat." "Tunjukkan niat baik, ada kein
"Tunjukkan dulu niat baik."
"Kita siap hidup tanpa kegaduhan,"
Habib Rizieq lalu menyebut beberapa tokoh yang ia harap dibebaskan sebelum membuka pintu dialog dengan pemerintah.
"Bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh," terang dia.
"Bebaskan Habib Bahar bin Smith, bebaskan doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Permana, Jumhur Hidayat."
"Tunjukkan niat baik, ada keinginan yang baik," tegasnya.
Habib Rizieq mengaku ia siap menyambut apabila pemerintah melakukan hal tersebut.
"Kita enggak perlu ribut," ungkapnya.
Dalam pidatonya tersebut Habib Rizieq selain meminta setop kriminalisasi, juga meminta pemerintah juga tobat, jangan mengulangi kesalahan yang sudah-sudah.
“Kalau kemarin tidak adil, besok wajib adil. Kalau kemarin ingkar janji besok wajib tidak ingkar janji. Yang kemarin khianat besok nggak boleh khinat.
Yang kemarin kriminalisasi, jangan lagi kriminalisasi, jangan lagi ada penista agama dilindungi seperti kemarin,” katanya.

Habib Rizieq juga menyinggung mengapa ia menggunakan dan mengaungkan jargon Revolusi Akhlak.
Menurutnya, pemilihan kata akhlak bukan tanpa alasan, karena hal itu untuk mencontoh ajaran Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
"Ini kenapa dipilih revolusi akhlak, kenapa bukan revolusi moral, revolusi budi pekerti, revolusi mental? Karena kata akhlak dipakai oleh Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada kata lebih baik dipilih kecuali kata yang digunakan Nabi Muhammad," ungkapnya.