Kesehatan

Kenali Kekurangan Gizi pada Anak dan Cara Mengatasinya

dr Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, dalam dunia kedokteran kekurangan gizi termasuk dalam malnutrisi.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
dr Roro Rukmi Windi Perdani. Kenali Kekurangan Gizi pada Anak dan Cara Mengatasinya 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Anak mengalami kekurangan gizi hingga saat ini masih banyak terjadi.

Untuk itu penting bagi orangtua mengenali kekurangan gizi pada anak tersebut.

dr Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, dalam dunia kedokteran kekurangan gizi termasuk dalam malnutrisi.

Selain kekurangan gizi, kelebihan gizi atau sering disebut obesitas juga termasuk malnutrisi.

Malnutrisi untuk kekurangan gizi disebabkan kurangnya asupan gizi makro yakni karbohidrat, protein, dan lemak, serta kekurangan gizi mikro yakni mineral seperti zat besi dan zink.

Namun meski zat gizi mikro itu kecil tetap harus dikonsumsi anak sehari-hari.

TONTON DI SINI: Mendeteksi Anak Kekurangan Gizi

Biasanya anak yang kekurangan zat gizi makro disertai dengan kekurangan zat gizi mikro, dan tidak mungkin anak kekurangan zat gizi makro dan mikro hanya kurang satu komponan didalam makro dan mikro itu

Misalnya kekurangan zat gizi makro yang tidak mungkin hanya kurang satu komponen saja seperti karbohidrat, tapi kurang ketiganya yakni karbohidrat, protein, dan lemak.

Selain karena kurang asupan gizi makro dan mikro, kekurangan gizi juga bisa karena kebutuhan anak yang lebih besar dibandingkan dengan asupannya.

Maksudnya asupan gizi sudah cukup tapi anak masih kurang gizi, berarti kebutuhan anak lebih besar dibandingkan dengan asupan.

Kekurangan gizi ada dampak jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis).

Contohnya untuk dampak jangka pendek kekurangan gizi akibat kurangnya asupan gizi makro berat badannya kurang sehingga anak tampak kurus.

Tapi bukan sangat kurus, dan untuk dampak jangka panjang berat badan dan tingginya kurang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved