Kasus Corona di Lampung

Tersisa 8 Bed di 10 RS Covid Bandar Lampung, Gubernur Arinal Segera Panggil Wali Kota dan Bupati

Arinal mengatakan, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam mengatasi Covid ini.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat diwawancarai awak media di depan gedung Pusiban Pemprov Lampung, Rabu (11/11/2020). Tersisa 8 Bed di 10 RS Covid Bandar Lampung, Gubernur Arinal Segera Panggil Wali Kota dan Bupati 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, segera memanggil para kepala daerah guna membahas kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 yang penuh.

Ia mengatakan, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam mengatasi Covid ini.

"Pasien terinfeksi Covid itu wajib diisolasi/dirawat. Tidak ada ceritanya tidak ada tempat isolasi. Karena Covid ini menyerang rakyat dan rakyat membutuhkan pertolongan, maka wajib hukumnya negara hadir membantu masyarakat," jelasnya saat diwawancarai awak media di depan gedung Pusiban Pemprov Lampung, Rabu (11/11/2020).

Nantinya, pemprov bersama pemkot dan pemkab akan mencari solusi terbaik mengenai kekurangan ruang isolasi bagi pasien Covid ini.

Saat ditanyakan apakah ada rencana menghadirkan rumah sakit darurat atau menjadikan hotel sebagai ruang isolasi, Arinal mengatakan, akan mempelajarinya terlebih dahulu.

Baca juga: Tambah 95 Pasien Positif Covid-19, Kasus Corona di Lampung Hampir Sentuh 2.500

Baca juga: Gadis ABG di Bandar Lampung Goda Office Boy Kirim Foto Tak Senonoh, Berakhir Dirudapaksa

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 rumah sakit rujukan Covid-19 di Provinsi Lampung penuh.

Adapun ke-12 rumah sakit itu rinciannya, 7 rumah sakit di wilayah Bandar Lampung, 2 di Pringsewu, dan masing-masing satu rumah sakit di Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Tanggamus.

Jumlah rumah sakit rujukan Covid yang penuh ini kembali bertambah pada Rabu (11/11/2020).

Ini seiring kabar dari Satgas Covid Pringsewu yang menyatakan 2 rumah sakit rujukan lainnya yakni RSUD Pringsewu dan RS Surya Asih di kabupaten tersebut juga telah penuh.

Kondisi rumah sakit rujukan yang penuh ini berpotensi kembali bertambah.

Pasalnya, dari 10 rumah sakit rujukan di wilayah Kota Bandar Lampung kini hanya tersisa 8 tempat tidur saja dari total 194 bed.

Rinciannya, di RSUDAM dari 68 tempat tidur tersisa 2 unit, RS Urip Sumoharjo dari 32 tempat tidur tersisa 1 unit, dan di RS TK IV.02.07.04 dari 12 tempat tidur tersisa 3 lagi.

Sementara 7 rumah sakit sisanya, seluruhnya sudah penuh.

Tambah Kamar

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan adanya penambahan ruang isolasi di masing-masing rumah sakit rujukan yang ada di kota ini.

Pelayanan isolasi di rumah sakit ini dikhususkan bagi pasien yang memiliki gejala.

Sementara pasien Covid yang tidak bergejala atau OTG akan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan dipantau surveillance dari puskesmas setempat.

"Jika ada tambahan pasien Covid bergejala lagi dan seluruh rumah sakit rujukan penuh, maka akan dihadirkan ruang emergency di RS Rujukan. Nantinya ruang emergency ini memadai untuk melakukan isolasi," jelasnya.

Khusus di RSUD A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung sendiri akan ditambah 4 ruang isolasi dengan 4 tempat tidur.

"Saat ini sudah jadi dua. Sebelumnya juga sudah ada 6 ruang isolasi tambahan," kata dia.

Edwin memastikan, meski ketersediaan ruang isolasi sedang kosong, pihaknya tidak akan menelantarkan pasien Covid yang datang.

"Kalau umpamanya masih penuh dan ada tambahan pasien Covid, tetap akan diterima dengan mencarikan ruangan yang paling sesuai dan bisa untuk isolasi," terangnya.

Ia meneruskan, bukan cuma RSUD A Dadi Tjokrodipo yang menambah ruang isolasi, RS Imanuel, RS Urip Sumoharjo dan beberapa lainnya juga nambah kamar untuk isolasi.

Sementara Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, pihaknya berencana meminjam Asrama Haji Provinsi Lampung sebagai tempat isolasi tambahan.

Namun ia masih berharap pasien yang dirawat segera sembuh, sehingga hal tersebut tidak perlu dilakukan.

"Mudah-mudah tidak sampai situ. Kita berharap yang dirawat segera sembuh. Dan bagi yang tengah isolasi secara mandiri diharap tertib. Masyarakat harus patuh memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," imbaunya.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Juanda Naim mengakui jika memang ada surat pengajuan dari Wali Kota Bandar Lampung Heman HN yang ingin meminjam Asrama Haji untuk ruang isolasi pasie Covid.

Terkait permintaan tersebut, pihaknya sudah mendiskusikannya dan telah pula memberi jawaban atas surat Wali Kota Bandar Lampung tersebut.

"Kami sangat mendukung penangan Covid. Namun untuk Asrama Haji itu dipergunakan oleh masyarakat untuk manasik sepanjang tahun. Masyarakat juga menggunakan Asrama Haji itu untuk kegiatan olahraga termasuk aulanya untuk resepsi pernikahan, workshop hingga acara kedinasan. Dengan pertimbangan ini maka Kanwil Kemenag Provinsi Lampung belum memperbolehkan asrama itu digunakan untuk ruang isolasi," jelasnya.

Tambah 95 Pasien

Sementara itu, pasien Covid di Provinsi Lampung terus bertambah.

Dalam sepekan terakhir, penambahan pasien Covid rata-rata telah di atas 60 pasien sehari.

Pada Rabu saja, terdapat 95 pasien Covid sehingga total menjadi 2.445 kasus di Lampung.

Penambahan 95 kasus Covid ini tersebar di 10 daerah.

Rinciannya, warga Bandar Lampung 36 orang, Lampung Tengah 16 orang, Pesawaran 14 orang, Tanggamus 9 orang. Kemudian, Lampung Timur 5 orang, Lampung Utara 4 orang, Metro 4 orang, Pringsewu dan Metro masing-masing 3 orang, dan Tulangbawang 1 orang.

Dari 95 pasien Covid ini, 77 orang diantaranya tidak bergejala. Sisanya, 18 orang bergejala.

Pasien yang meninggal dunia bertambah satu orang sehingga total menajdi 108 orang.

Rumah Singgah

Sementara terkait penuhnya 4 rumah sakit rujukan di Kabupaten Pringsewu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat dr Nofli Yurni mengungkapkan, solusinya dengan memindahkan pasien yang sudah beberapa hari dirawat dan kondisinya baik, ke rumah singgah.

"Kita pindahkan ke rumah singgah, tapi kalau masih membutuhkan peralatan di rumah sakit misalnya oksigen, kita belum bisa pindahkan," kata Nofli, kemarin.

Selain itu, dia berharap setiap pekon/desa di Kabupaten Pringsewu kembali mengusahakan rumah singgah.

Sehingga warga yang terkonfirmasi Covid-19 dan tidak bergejala dapat melakukan isolasi di rumah singgah pekon.

Pasien Covid di Pringsewu sendiri terus bertambah.

Per kemarin, terdapat seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Pringsewu dan seorang pasien puskesmas itu yang terinfeksi Covid.

Kemudian seorang kepala pekon di Kecamatan Sukoharjo juga terinfeksi Covid.

Atas kasus Covid di puskesmas ini, pelayanan dialihkan untuk sementara waktu.

Puskesmas ditutup sejak 11-13 November 2020. Keperluan pelayanan kesehatan rawat jalan kepada masyarakat Pringsewu dan sekitarnya selama penutupan akan dialihkan ke UPT Puskesmas Rejosari, dan Puskesmas Wates. (Tribunlampung.co.id/byu/som/dik)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved