Berita Nasional
Uang Ratusan Juta Amblas, Oknum Dokter Puskesmas Pekalongan Dilaporkan ke Polisi
Uang ratusan juta tersebut telah ia bayarkan ke oknum kepala puskesmas yang mengaku bisa membantunya jadi PNS.
Terakhir, pada 2018, ia membayar lagi sebanyak Rp 5 juta.
"Semua uang tersebut itu saya bayarkan kepada Kustopo di rumahnya," jelasnya.
Riyanto menuturkan, selain dirinya ada tiga orang lain yang juga mengalami hal serupa.
Namun di antara mereka, hanya dirinya yang diberi nota kesepakatan dan kuitansi setiap transaksi.
"Tiga orang lain sudah meminta itu kepada Kustopo. Namun tidak diberi."
"Nah, untuk nota dan kuitansi yang diberikan Kustopo saat ini masih saya simpan sebagai bukti," tuturnya.
Dalam nota kesepakatan itu dikatakan, apabila Riyanto gagal jadi PNS, uangnya akan dikembalikan 100 persen pada 1 Januari 2019.
Tahun 2017, dirinya curiga kepada Kustopo, ia bersama keluarganya terus menanyakan kelanjutan proses ia jadi PNS.
Ia juga sempat ingin mundur dan meminta kembali uangnya. Namun, kata dia, Kustopo berdalih itu sudah terlanjur.
"Kustopo juga bilang kepada saya, bahwa dia (Kustopo) ini hanya menjembatani. Yang akan membantu adalah kenalannya," imbuh Riyanto.
Suatu ketika, Kustopo mengatakan kepada dirinya bahwa kenalannya itu bernama Sanusi.
"Kustopo mengatakan kepada saya, Sanusi sudah tidak bisa membantu. Diganti Joe Budiman yang akan mengurus semuanya."
"Nah dengan Joe Budiman ini saya dipertemukan. Tahun 2018 saat tes di Purwokerto saya juga diantar dia (Joe). Tapi cuma diantar. Tidak dibantu apa-apa," katanya.
Dalam melakukan tes CPNS pada tanggal 2018, Riyanto gagal dalam tes.
Namun uangnya tak kunjung kembali.