Berita Nasional

Mushala Dibongkar Demi Penambangan Emas Tanpa Izin

Pembongkaran mushala untuk lokasi penambangan emas tanpa izin sempat menghebohkan publik.

Editor: wakos reza gautama
Dokumentasi Warga
Ilustrasi - Banjir di jalinbar ruas Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, tepat di depan Masjid Imaduddin, Selasa (4/8/2020) malam. BPBD Tanggamus Pastikan Banjir Terjadi di Pekon Sedayu, Mansyur: Longsor Belum Dapat Informasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MERANGIN - Sebuah mushala di Desa Tiga Aur, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin dibongkar untuk lokasi baru penambangan emas tanpa izin (PETI).

Pembongkaran mushala tersebut sempat menghebohkan publik.

Namun menurut Kepala Desa Tiga Aur Jon Faizer, walaupun dibongkar, ada kesepakatan jika mushala tersebut akan dibangun ulang.

Ia menjelaskan kawasan di sekitar mushala juga telah dibeli dan dibongkar untuk aktivitas PETI.

"Mushola itu memang mau dibongkar, karena mau diperbaiki. Jadi tidak semata-mata mau dijadikan lokasi PETI," kata Jon Faizer melalui sambungan telepon, Jumat (13/11/2020).

Ia juga menjelaskan jika kondisi mushala tesebut sudah memprihatinkan karena saat banjir, seluruh mushala terendam banjir.

Mushala tersebut terendam banjir karena dibangun di pinggir sungai.

Baca juga: 11 Orang Tewas Akibat Tambang Longsor di Muara Enim, 2 Warga Lampung

Baca juga: Muhammadiyah Soroti Perlakuan Aparat ke Massa Habib Rizieq, Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

Rencananya, mushala tersebut akan di bangun di lokasi yang jauh dari bibir sungai setelah tanah di sekitarnya sudah ditinggikan.

Keputusan warga dan kepala desa

Pembangunan kembali mushala yang telah dibongkar tersebut dibenarkan oleh anggota DPRD Merangin Ahmad Kausari.

Sebagai putra daerah ia mengaku tak bisa berbuat banyak.

Walaupun mushala tersebut dibangun di atas tanah milik keluarganya.

Menurutnya tanah yang digunakan untuk kawasan PETI itu bukan hanya miliknya tapi juga milik banyak orang.

Sehingga untuk memutuskan segala hal harus melibatkan keluarga besar.

"Setelah dibongkar, mushala itu akan dibangun lagi," kata Kausari.

Kusairi mengakui secara pribadi ia menolak aktivitas PETI dapat merusak lingkungan.

Namun sebagai pejabat publik, Kusairi mengatakan sudah berkomunikasi dengan masyarakat.

Tapi saat rapat desa, warga telah mengambil keputusan untuk membongkar mushala tersebut dan dibangun kembali di lokasi yang berbeda.

"Itu keputusan warga bersama Kades, yang memang mengetahui persoalan," kata Kausari. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pembongkaran Mushala untuk Tambang Emas di Jambi, Sering Terendam Banjir dan Rencana Dibangun Ulang"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved