Tribun Bandar Lampung
Komentar Orangtua setelah Viral Kisah Anak Petani Jadi Dokter dan Diangkat PNS
Sebelum kuliah di fakultas kedokteran dan lulus menjadi dokter, Ahmad Hati Nurwanto sering tidur masjid.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sujarwanto, ayah Dokter Ahmad Hati Nurwanto asal Lampung Barat, yang kisahnya viral setelah diterima sebagai PNS di Kemenkum HAM merasa terharu dan bangga atas pencapaian anak pertamanya.
Ia berharap buah hatinya melanjutkan ke pendidikan dokter spesialis sesuai keinginan sang anak.
"Tentu sebagai orangtua bangga. Mudah-mudahan semakin memberi manfaat bagi masyarakat dan apa yang jadi cita-citanya ke depan mendapat kemudahan," tuturnya.
Siti Khotijah, sang ibunda, juga tak bisa menutupi rasa bahagianya.
Ia mengungkapkan, saat menabung untuk biaya pendidikan Ahmad, suami dan dirinya mengawalinya dengan menjadi buruh upahan mengangkut sayuran.
Berikutnya, mereka bisa memiliki kebun dan bertani sendiri.
"Jualan juga di pasar, selain bertani. Sedikit demi sedikit, selain untuk biaya makan, kami menabung untuk pendidikan anak. Alhamdulillah anak pertama sudah jadi dokter dan lulus CPNS. Anak kedua juga sudah selesai S2 (kuliah strata dua)," ucapnya.
Bagi Khotijah, asalkan ada kemauan, bekerja keras, berusaha, serta berdoa, apapun cita-cita bisa terwujud. Termasuk menyekolahkan buah hati hingga pendidikan tinggi.
"Walaupun, saya dan suami sekolah dasar pun nggak tamat," katanya.
Semoga kisah perjuangan Dokter Ahmad Hati Nurwanto hingga menjadi dokter berstatus PNS di Kemenkum HAM bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun untuk maju.
Tidur di masjid
Viral kisah perjuangan dokter asal Lampung Barat yang lulus kuliah kedokteran hingga diterima sebagai CPNS di Kementerian Hukum dan HAM.
Dokter Ahmad Hati Nurwanto bukanlah sosok biasa yang kini bisa menyandang predikat dokter berstatus PNS.
Sebelum kuliah di fakultas kedokteran dan lulus menjadi dokter, Ahmad Hati Nurwanto sering tidur masjid.
"Satu bulan lebih saya berjuang bersama Bapak yang setia menemani. Sampai sering tidur di masjid karena sering bolak balik ke kampus sebelum akhirnya lulus di Universitas Muhammadiyah Malang," ujarnya.