Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung

Momen Haru Alpin Andrian Minta Maaf, Syekh Ali Jaber Doakan Pemuda yang Menusuknya

Momen haru terjadi dalam sidang kasus penusukan Syekh Ali Jaber dengan terdakwa Alpin Andrian di PN Tanjungkarang, Kamis (26/11/2020).

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Persidangan telekonferensi perkara penusukan Syekh Ali Jaber dengan terdakwa Alpin Andrian di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis (26/11/2020). 

Rosmiati menjadi saksi dalam sidang perkara penusukan Syekh Ali Jaber di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis (26/11/2020).

Rosmiati menuturkan, saat kejadian ada acara wisuda hafiz sekaligus safari dakwah Syekh Ali Jaber.

"Syekhnya manggil anak saya tes bacaannya. Terus saat itu dia (Syekh Ali Jaber) menawarkan foto, dan HP saya itu penuh memorinya. Lalu pinjam handphone. Terus datang dia (terdakwa). Saya pikir dia (terdakwa) menawarkan HP," terangnya.

Rosmiati mengaku peristiwa penikaman terjadi begitu cepat.

Ia bahkan tidak tahu jika terdakwa membawa pisau.

"Saya tidak melihat (terdakwa) bawa itu (pisau). Saya tahunya pisau itu sudah ada di tangan Syekh, pisau di sebelah kanan. Saya posisi sebelah kiri, anak saya juga," bebernya.

Setelah kejadian penikaman, Rosmiati mengatakan terdakwa langsung dipukuli oleh jamaah yang hadir.

"Dan kemudian terdakwa diamankan. Saya baru tahu jika dia (terdakwa) tinggal di area situ juga," tandasnya.

Dikira Mau Pinjamkan Ponsel

Berniat meminjam handphone untuk berfoto, Syekh Ali Jaber tak sadar jika terdakwa Alpin Andrian (24) membawa senjata tajam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Syekh Ali Jaber saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis (26/11/2020).

Syekh Ali Jaber menuturkan saat peristiwa tersebut ia sedang melaksanakan safari dakwah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung.

"Saat itu saya sedang memberikan tausyiah. Sebenarnya saya belum memulai acara karena waktu itu ingin menguji bacaan salah satu anak," ujarnya.

Anak tersebut lulus dan ditawarkan hadiah.

"Anak itu bingung, maka saya minta untuk bertanya kepada ibunya. Awalnya pengen sepeda. Saya bilang, ‘Kalau gak bisa naik sepeda, kenapa mau sepeda’. Maka tanya ibunya. Daripada bolak-balik, saya minta ibunya naik ke atas," sebutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved