Berita Nasional
Harapan DPR untuk Kapolri Baru, Tegas Tegakkan Hukum Berkeadilan Tak Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas
kriteria ideal calon Kapolri ialah seorang yang jujur dan memiliki simpati tinggi. Ia juga harus pintar serta berani bersikap tegas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tak lama lagi Kapolri Idham Aziz akan memasuki pensiun.
Sejumlah nama jenderal mulai mencuat menduduki kursi orang nomor satu di korps baju coklat tersebut .
Adanya kapolri baru menjadi harapan maysarakat dan semua pihak agar institusi Polri benar-benar mampu menegakkan wibawanya netral dan bertindak sebagai pengayom masyarakat.
Ada lelucon menarik dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang mungkin masih relevan yakni 'Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng'.
Lelucon itu disampaikan Gusdur tentu sebagai cambuk personel dan organisasi Polri menyontoh sosok Pak Hoegeng.
Bukan hanya gusdur masyarakat berhara[ personel Polri mencontoh prilaku Pak Hoegeng yang dikenal sebagai Kapolri yang sederhana jujur dan adil.
Harapan yang sampa tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani.
Arul mengatakan, calon Kapolri ideal adalah sosok yang tegas dan mampu mengembangkan penerapan penegakan hukum berbasis keadilan restoratif.
Selain itu, calon Kapolri diharapkan meneruskan reformasi birokrasi dan profil anggota Polri yang profesional, modern, dan terpercaya (promoter).

Baca juga: 5 Jenderal Polisi Pangkat Komjen yang Paling Berpeluang Gantikan Kapolri Idham Azis
Baca juga: Perang Empat Geng Mengincar Jabatan Kapolri, Gonjang-ganjing Jelang Pergantian Kapolri
Baca juga: Gelar Apel Kasatwil, Kapolri Berikan Arahan Tegas Keseluruh Jajaran
"Kapolri mendatang kami harapkan yang selain tegas, tidak tajam ke bawah atau kelompok tertentu tapi tumpul ke atas atau kelompok lainnya. Serta mampu mengembangkan penerapan penegakan hukum berbasis keadilan restoratif," kata Arsul saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).
Kendati demikian, Arsul mengatakan soal calon Kapolri merupakan hak presiden untuk memilih. DPR hanya memberikan persetujuan terhadap calon yang diajukan presiden.
Ia pun tak mau berandai-andai soal siapa sosok yang paling tepat menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis.
Arsul yakin Presiden Joko Widodo akan betul-betul mempertimbangkan rekam jejak calon Kapolri yang diajukan ke DPR.

"Kami yang di DPR ya menunggu saja siapa yang nanti dikirim oleh presiden untuk mendapat persetujuan DPR sebagai Kapolri," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta mengatakan, kriteria ideal calon Kapolri ialah seorang yang jujur dan memiliki simpati tinggi. Ia juga harus pintar serta berani bersikap tegas.