Wawancara Eksklusif
Potret Penyalahgunaan Narkoba di Lampung, Awalnya Diberi Gratis, Lama-lama Jadi Pengedar
Simak, petikan wawancara Tribunlampung.co.id dengan Ketua DPW Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Lampung Ratri Mizni Melurinda, Rabu (2/12/2020).
Cari tahu apa itu narkoba, bisa diedukasi juga oleh orangtuanya hingga pihak sekolah.
Perlu keterlibatan pihak mana saja untuk menjalankan solusi itu?
Selain peran keluarga dan juga pihak sekolah, tentunya juga stakeholder terkait seperti BNNP dan juga perpanjangan tangannya termasuk masyarakat.
Evaluasi Anda, bagaimana keterlibatan pihak-pihak tersebut sejauh ini? Apakah sudah efektif atau perlu upaya yang lebih masif lagi?
Sejauh ini sudah cukup baik terlihat dari penurunan angka pengguna narkoba di Lampung dari tahun ke tahun.
Bagaimana juga hubungan sinergi GPAN Lampung dengan pihak lain, terutama pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam upaya tersebut?
Seperti yang saya jelaskan di awal, tentunya bersinergi dengan BNNP juga berbagai pihak lainnya karena dalam mengentaskan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba adalah tugas bersama tidak bisa dilakukan hanya satu pihak saja.
Apa saja program GPAN Lampung yang berjalan setahun terakhir?
Sebelum pandemi kami sudah melantik pengurus 12 kabupaten/kota, yang belum tinggal Way Kanan, Pesisir Barat dan Lampung Barat.
Pengurusnya juga sudah sampai tingkat kecamatan, jumlahnya sudah mencapai 500 orang.
Selain itu mengadakan butek di dalam GPAN Lampung, menyelenggarakan seminar yang dihadiri 500 siswa mengundang Ketua GPAN Pusat, dan lainnya.
Proyeksi program pada 2021?
Kami berencana tidak hanya masuk ke sektor formal saja, namun juga informal dan nonformal dalam memberikan edukasi terkait pencegahan narkoba.
(tribunlampung.co.id/sulis setia m)