Berita Nasional

Kisah Penjual Keripik Singkong Menanti 21 Tahun Akhirnya Dikaruniai Seorang Anak

Kisah penantian panjang Pasutri asal Sampang, Madura setelah 21 tahun berbuah bahagia.

Suryamalang.com/kolase Instagram
Pasangan suami istri di Sampang, Madura menunggu 21 tahun untuk punya anak 

Menurut Benediktus tidak mudah bagi pasangan yang memiliki masalah seperti Su’udiyah dan Somidi mempertahankan pernikahan. 

'Tidak banyak pasangan bisa bersama selama 21 tahun saling mensupport dan menguatkan agar tidak patah harapan memiliki buah hati' tulisnya. 

Potret bahagia Somidi dan Su’udiyah 21 tahun menanti akahirnya buah hati mereka lahir
Potret bahagia Somidi dan Su’udiyah 21 tahun menanti akahirnya buah hati mereka lahir (Instagram @drbennyarifin)

Dokter Benediktus pun menceritakan perjuangan panjang suami istri ini demi memiliki keturunan.

'Saya menjadi saksi perjuangan mereka yang sangat tidak mudah.

Mereka tinggal 15 km di luar kota Sumenep, Dusun Pakondang Daya namanya, Madura.

Enam jam perjalanan dari Surabaya.

Demi menemui saya untuk konsultasi atau tindakan di pagi hari, mereka berangkat naik bus pukul 02.00 dini hari.

Bayangkan panjang ritual bayi tabung dan dituntut untuk tepat waktu dalam suntik dll.

Sehari harinya mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi.

Direferensikan oleh sahabat saya, dr. Rahmi SpOG yg praktek di Sumenep, mereka datang menemui kami di @morulaivfsurabaya' tulis Benediktus. 

Benediktus mengatakan proses bayi tabung mirip dengan pasien lainnya.

Setelah mendapat embryo, mereka bahkan harus menunggu hampir setahun sebelum berhasil ditransfer ke rahim.

Benediktus mengatakan, selama satu tahun itu pasangan suami istri bolak balik ke Morula.

Mereka juga sabar menanti rahim yang belum siap.

Dalam setiap pertemuan pasangan suami istri ini mengikuti protokol dengan tekun didampingi seorang suster. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved