Berita Nasional
Kisah Penjual Keripik Singkong Menanti 21 Tahun Akhirnya Dikaruniai Seorang Anak
Kisah penantian panjang Pasutri asal Sampang, Madura setelah 21 tahun berbuah bahagia.
Menurut Benediktus tidak mudah bagi pasangan yang memiliki masalah seperti Su’udiyah dan Somidi mempertahankan pernikahan.
'Tidak banyak pasangan bisa bersama selama 21 tahun saling mensupport dan menguatkan agar tidak patah harapan memiliki buah hati' tulisnya.

Dokter Benediktus pun menceritakan perjuangan panjang suami istri ini demi memiliki keturunan.
'Saya menjadi saksi perjuangan mereka yang sangat tidak mudah.
Mereka tinggal 15 km di luar kota Sumenep, Dusun Pakondang Daya namanya, Madura.
Enam jam perjalanan dari Surabaya.
Demi menemui saya untuk konsultasi atau tindakan di pagi hari, mereka berangkat naik bus pukul 02.00 dini hari.
Bayangkan panjang ritual bayi tabung dan dituntut untuk tepat waktu dalam suntik dll.
Sehari harinya mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi.
Direferensikan oleh sahabat saya, dr. Rahmi SpOG yg praktek di Sumenep, mereka datang menemui kami di @morulaivfsurabaya' tulis Benediktus.
Benediktus mengatakan proses bayi tabung mirip dengan pasien lainnya.
Setelah mendapat embryo, mereka bahkan harus menunggu hampir setahun sebelum berhasil ditransfer ke rahim.
Benediktus mengatakan, selama satu tahun itu pasangan suami istri bolak balik ke Morula.
Mereka juga sabar menanti rahim yang belum siap.
Dalam setiap pertemuan pasangan suami istri ini mengikuti protokol dengan tekun didampingi seorang suster.