Tribun Bandar Lmpung
Listrik PLN Terangi 2.624 Desa di Lampung, Kini Pulau 3T Sudah Menyala 24 Jam
Pandapotan Manurung mengungkapkan, total desa berlistrik tahun 2020 di Bumi Ruwa Jurai sebanyak 2.624 dari 2.640 total desa yang ada.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus mengupayakan pemaksimalan aliran listrik ke pelanggan termasuk di desa-desa dan pulau yang tergolong dalam 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) di Provinsi Lampung.
General Manager PLN UID Lampung Pandapotan Manurung mengungkapkan, total desa berlistrik tahun 2020 di Bumi Ruwa Jurai sebanyak 2.624 dari 2.640 total desa yang ada.
"Artinya bertambah sebanyak 38 desa di 2020 dari 2.586 desa di 2019 yang lalu," jelas Pandapotan dalam Acara Multi Stakeholder Forum and Customer Gathering via zoom meeting, Kamis (17/12/2020).
Sedangkan untuk rasio elektrifikasi Provinsi Lampung, sambung dia, telah mencapai 99,93 persen dengan total pelanggan pada tahun 2020 sebanyak 2.309.588 pelanggan.
Baca juga: Artis Salshabilla Adriani Alami Kecelakaan, Sempat Dikejar Massa karena Kabur
Baca juga: Nasib Terkini Nur Khamid yang Pernikahannya Sempat Viral karena Nikahi Bule
PLN UID Lampung juga telah menyalakan secara 24 jam listrik pada pulau-pulau di Provinsi Lampung yang tergolong dalam 3T.
Diantaranya Pulau Pisang, Pulau Sebesi, Pulau Legundi, Pulau Tabuan, dan Pulau Pahawang.
Ke depannya, dalam mendukung Green Policy, PLN UID Lampung berencana menggunakan pembangkit EBT (energi baru terbarukan) untuk menggantikan pembangkit diesel di Pulau Tabuan dan Legundi.
"Sehingga akan menjadikan pulau-pulau tersebut destinasi Eco Green Tourism di Provinsi Lampung," ujar Pandapotan.
Terkait rasio desa berlistrik di Lampung tahun 2020 telah mencapai 99,39 persen atau meningkat 1,44 persen dibandingkan 2019 lalu.
Lalu konsumsi energi listrik masyarakat Lampung telah mencapai 4,58 GWH dengan pertumbuhan 7,62 persen.
Baca juga: Foto-foto Pengawalan Ketat Proses Pemindahan 23 Terduga Teroris dari Lampung ke Jakarta
Baca juga: Ketua DPRD DKI Bentak Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega
"Pencapaian kinerja yang ditorehkan oleh PLN UID Lampung ini menandakan bahwa insan PLN tetap produktif dan semangat berjuang menerangi negeri walaupun kondisi negara kita sedang menghadapi Pandemi Covid-19," kata Pandapotan.
Rencana upaya jangka menengah yang akan dilaksanakan PLN Lampung ke depan, terusnya, dimana meningkatkan pelayanan dan kehandalan terhadap seluruh pelanggan.
"PLN akan meningkatkan kapasitas, kehandalan dan perbaikan tegangan kemudian melaksanakan pembangunan pembangkit serta menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi," papar dia.
Kondisi saat ini total daya mampu pasok (TDMP) Lampung mencapai 1522,22 megawatt dengan beban puncak sebesar 1140,6 megawatt.
Menunjukkan bahwa Lampung memiliki reserve margin sebesar 446,5 megawatt atau 29,33 persen dari beban puncak.
Besaran daya tersebut didukung dengan sistem kelistrikan Lampung yang handal.
"Ada 28 Gardu Induk dengan kapasitas total 2000 MVA dan jumlah penyulang sebanyak 233 penyulang yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung," timpalnya.
Temuan Kendala
Beberapa desa masih ditemukan kendala dalam penyaluran energi listrik PLN karena masalah perizinan dan juga akses lokasi yang tidak mudah dimana harus menyusuri pantai untuk mencapai pemukiman penduduk.
Contohnya daerah Way Haru, Pesisir Barat yang saat ini masih menggunakan tenaga surya dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Lampung Bagus H Abrianto mengatakan, PLN berkomitmen untuk menyalurkan listrik ke masyarakat meskipun berada di pelosok yang sulit dijangkau.
Namun dalam hal ini dibutuhkan sinergi dengan pemerintah dan stakeholder terkait dalam mempermudah proses penyaluran energi listrik.
"Sudah kewajiban kami meningkatkan rasio elektrivitas hingga 100 persen. Namun membutuhkan bantuan semua pihak termasuk pemda sehingga kami juga bisa masuk untuk melakukan survey," ujarnya.
Termasuk menjabarkan jalur yang harus ditempuh menuju daerah yang membutuhkan penyaluran listrik.
Mengenai gambaran kelistrikan di Lampung, ada total 2.640 desa dimana 2.624 desa diantaranya sudah berlistrik.
"Jumlah pelanggan paling banyak ada di UP3 Metro, selanjutnya UP3 Kotabumi. Sementara pelanggan paling kecil ada di UP3 Tanjung Karang tapi dari sisi penjualan paling banyak karena banyak pelaku industrinya," papar dia.
Sinergitas Bangun Pariwisata dan Industri
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi sumbangsih PLN di dalam penyaluran energi listrik ke desa-desa hingga daerah 3T.
"Terlebih meskipun dengan berbagai tantangan baik dari sisi geografis, sumber daya manusia, budaya, apalagi saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19, PLN tetap mengupayakan untuk menerangi seluruh pelosok Provinsi Lampung yang sebagian besar sudah dinikmati masyarakat," ungkap Arinal Djunaidi.
Namun begitu, ia mengakui masih ditemukan kendala dan wilayah yang belum tersentuh listrik terutama di pulau-pulau kecil.
"Ada 132 pulau di Lampung, hanya Anak Gunung Krakatau yang tidak ada penduduknya. Oleh karena itu tetap harus kita perkuat agar nilai keberhasilan PLN bisa lebih dirasakan lagi masyarakat Lampung," pintanya.
Arinal berharap PLN bisa memaksimalkan penyaluran listrik di pulau-pulau ini, terlebih agar selaras dengan program yang tengah digenjotnya di sektor pariwisata.
Pemprov ingin destinasi wisata di wilayah Bakauheni tahun 2022 mendatang sudah selesai.
"Sehingga kami harapkan PLN memiliki langkah dan program yang disiapkan sehingga tidak ada kendala di wilayah destinasi pariwisata nasional Bakauheni," imbuhnya.
Selain itu, di daerah Bandara Raden Intan Lampung di 2021 akan diresmikan menjadi bandara internasional.
Bahkan juga akan dilengkapi ke depannya dengan rumah sakit internasional.
"Semua itu memerlukan energi dan saya berharap untuk dipersiapkan jauh hari dengan berkoordinasi baik bersama pihak Angkasa Pura maupun ASDP di Bakauheni tentang kesiapan energi yang diperlukan," beber orang nomor satu di Lampung itu.
Lalu akan ada 4 kawasan industri yang dikembangkan termasuk di wilayah Tanggamus. Dirinya mendorong PLN mempersiapkan energi listriknya sejak dini.
"Semakin meningkat industri, ekonomi, dan sektor lainnya, sinergitas daripada PLN juga harus lebih dimaksimalkan," kata dia.
Beberapa bulan ke belakang, terusnya, juga telah dioperasikan lima Gardu Induk di Provinsi Lampung antara lain Gardu Induk Mesuji, Gardu Induk Langkapura, Gardu Induk Jati Agung, Gardu Induk Ketapang dan Gardu Induk Dipasena yang dipersiapkan untuk menunjang perekonomian Provinsi Lampung. Pihaknya sangat mengapresiasi.
"Namun begitu kami mengingatkan PLN Lampung, kita memang didistribusi oleh Sumatera Selatan, tapi tetap kita harus punya kemandirian, jangan sampai kita mengalami kesulitan ketika pada akhirnya Lampung membutuhkan energi yang cukup besar," ujar Arinal.
Terlepas dari daya sokong listrik untuk pariwisata dan industri, sambung dia, menurutnya energi listrik juga bukan hanya sebatas memberi penerangan, namun mampu mendorong dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Malam hari anak-anak kita bisa belajar dengan baik, dengan listrik juga mempermudah pelaku usaha membuka usaha kecil di rumah apalagi di situasi Covid," papar dia.
Pemprov mendorong PLN turut mempercepat berbagai pembangunan insfrastruktur kelistrikan di Bumi Lampung.
"Selanjutnya mewujudkan good corporate governance untuk mewujudkan pelayanan publik harus dilakukan. Saya berharap PLN untuk berintegritas dalam memberikan pelayanan ke masyarakat Lampung dengan dukungan stakeholder terkait," tandas Arinal.
Imbau Masyarakat Tidak Curi Listrik
Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengimbau masyarakat agar menggunakan listrik sesuai ketentuan dan tidak melakukan kecurangan seperti melakukan pencurian aliran listrik.
Diantaranya mengubah batas daya hingga menyambung kabel secara ilegal atau nyantol listrik.

"Selain membahayakan pelanggan sendiri, juga bisa menyebabkan overload (kelebihan beban) lalu berdampak pada pemadaman yang merugikan pelanggan banyak," ungkap Wadir Pam Obvit Polda Lampung AKBP Joko Bintoro.
Bakal ada sanksi pelanggaran yang menjerat masyarakat apabila melakukan kecurangan. Seperti pemutusan sementara hingga sanksi pidana.
"Untuk itu mari kita bantu PLN dan bekerjasama dalam menjaga aset PLN. Mulai dari pembangkit sampai dengan ke konsumen," pintanya.
Pihak kepolisian juga siap membantu PLN melakukan imbauan, sosialiasi, hingga operasi yustisi.
Baca juga: Bioskop CGV Transmart Lampung Beroperasi Lagi, Berikut Jam Tayang Film dan Harga Tiket Terbaru
Baca juga: Penjelasan Lengkap Manajemen TVOne Soal ILC Berhenti Tayang
"Mari sama-sama mengamankan diri kita dan juga aset yang dimiliki PLN karena listrik adalah kebutuhan vital," tukasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)