Pekon Kejadian Tanggamus Terima Bantuan Ribuan Ikan Air Tawar sebagai Modal Budidaya Warga

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Pekon Kejadian, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus menerima bantuan ribuan ekor ikan air tawar dari Pemkab Tanggamus dan anggota dewan setempat. 

Menurut Penjabat (Pj) Kepala Pekon Kejadian Agus Salim, bantuan tersebut sebagai modal usaha budidaya ikan air tawar bagi warganya. 

Bantuan ikan yang diterima untuk warganya mulai dari 7.500 ekor terdiri dari ikan mas dan nila jenis sultana.

Itu untuk budidaya ikan di karamba yang selama ini juga usaha warganya.

Baca juga: GOW Tanggamus Baksos Khitanan Massal, Beri Bantuan Sembako Kepada Lansia dan Petugas Kebersihan

Baca juga: 8 Kasus Baru Covid-19 di Tanggamus, 3 Pasien Meninggal Dunia

Bantuan masih ditambah dari dari anggota DPRD Tanggamus Fraksi PDIP Buyung Zainuddin yang menyumbang sebanyak 3.000 ekor ikan mas yang sudah besar. 

"Ikan tersebut berwarna-warni untuk hiburan khususnya anak-anak, dan juga merupakan edukasi bagi mereka untuk menjaga cagar alam air agar tidak membuang sampah sembarangan," jelas Agus.

Bantuan lainnya berupa bibit pohon alpukat sebanyak 400 batang.

Lalu bantuan bagi disabilitas kepada tujuh warga, masing-masing menerima Rp 1,5 juta.

"Kemudian bantuan bagi lansia sebanyak 26 orang yang masing-masing menerima Rp 1 juta," tambah Agus. 

Pemkab Tanggamus berharap Pekon Kejadian bisa memanfaatkan maksimal bantuan ikan air tawar tersebut.

Baca juga: Hendak Ambil Air, Warga Pugung Tanggamus Kaget Dapati Tetangganya Gantung Diri

Baca juga: Jelang Nataru, Harga Telur di Tanggamus Melonjak Rp 29 Ribu per Kg

Sebab mungkin suatu saat nanti potensi perikanan air tawar mampu menjadi komoditi utama Pekon Kejadian. 

Dan diharapkan kepada seluruh pelaku usaha budidaya ikan air tawar untuk terus berupaya melakukan strategi pengembangan dan fokus dalam usahanya. 

Sebab jika terus dikembangkan, sektor perikanan air tawar dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, mulai dari tingkat pekon, kecamatan bahkan kabupaten. 

Sebab hingga kini sektor perikanan air tawar di Indonesia belum tergarap maksimal.

Terbukti dari belum tercukupinya permintaan pasar dalam negeri, begitu juga yang terjadi di Tanggamus dan Provinsi Lampung.

(Tribunlampung.co.id/tri yulianto)