Berita Nasional
Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Jaringan Teroris, Anggota JI Dilatih Kuasai Persenjataan
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri membongkar pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri membongkar sasana atau pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
Satu di antara tempat latihan jaringan teroris tersebut terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
Di satu titik pusat latihan, anggota Jamaah Islamiyah memilih menyewa sebuah villa dua lantai.
Dari pantauan, suasana di pusat latihan jaringan teroris tersebut terlihat asri dan banyak pohon cemara di sekitar area serta cukup sepi.
Baca juga: 23 Tahanan Terduga Teroris Dipindahkan dari Lampung ke Jakarta Naik Airbus A320
Baca juga: Foto-foto Pengawalan Ketat Proses Pemindahan 23 Terduga Teroris dari Lampung ke Jakarta
Dilihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat para anggotanya.
Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.
"Di pusat latihan tersebut sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam membela diri."
"Termasuk dalam menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Minggu (27/12/2020).
Satu di antara pelatihnya adalah terduga teroris Joko Priyono alias Karso.
Karso ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto.
Baca juga: Pengantin Wanita Positif Covid-19, Mempelai Pria Jalani Prosesi Pernikahan Sendiri
Baca juga: Jemaah Masjid Al Istiqomah Cengkareng Kaget Dilempar Bom Molotov
Tim Densus 88 telah menangkap Karso pada 2019 dan telah berstatus narapidana masa hukuman 3,8 tahun penjara.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda Jamaah Islamiyah."
"Mereka dilatih bergaya militer bertujuan untuk membentuk pasukan sesuai program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI),” sebut Irjen Pol Argo Yuwono, sehari sebelumnya.
Para kader baru Jamaah Islamiyah, yang umumnya anak-anak muda dan cerdas, kata Argo, terpilih dari beberapa pondok pesantren dan direkrut secara professional.
Target jaringan tersebut, sebut Argo, mendapatkan anak cerdas yang memiliki ranking 1-10 di ponpesnya untuk dijadikan pemimpin masa depan Jamaah Islamiyah.