Berita Nasional
Gadis 14 Tahun Tewas Dibunuh, Korban Sempat Pulang dan Beri Uang ke Ibunya
Sebelum dibunuh, korban sempat dijanjikan akan diberi uang Rp 4 juta jika mau menemani pelaku
TRIBUNAMPUNG.CO.ID, BANJARMASIN - Seorang remaja putri tewas dibunuh di kamar hotel di Banjarmasin Selasa 29 Desember 2020.
Wanita remaja berinisial YA (14) ditemukan meninggal dunia di kamar 308 Mira Hotel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Polisi meringkus Meizi Zwageri Rasidi (20) atas perbuatan pembunuhan yang dilakukannya.
Sebelum dibunuh, korban sempat dijanjikan akan diberi uang Rp 4 juta jika mau menemani Meizi Zwageri Rasidi.
Baca juga: Kisah Pilu Yatim Piatu di Bengkulu, Ditinggal Ayah Ibu Sejak Bayi Kini Menganggur Akibat Pandemi
Baca juga: Setelah Aa Gym, Pendakwah Syekh Ali Jaber Umumkan Positif Covid-19
Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan, mengatakan awalnya pelaku Meizi Zwageri Rasidi (20) dan korban berkenalan melalui aplikasi Michat.
Dalam percakapannya pelaku berjanji akan memberikan imbalan senilai Rp 4 juta kepada korban untuk menemaninya kencan selama dua hari.
Setelah itu keduanya pun bersepakan bertemu di Mira Hotel.
Pelaku Meizi datang terlebih dahulu ke Mira Hotel dan memesan kamar 308, Senin (28/12/2020) pukul 02.00 WITA.
Selanjutnya pada pukul 04.15 wita korban menemui pelaku di tempat tersebut.
"Setelah memesan kamar pelaku ini menunggu korban datang, terlihat dari CCTV hotel pelaku sempat menjemput korban," kata Kombes Pol Rachmat Hendrawan, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Dibuntuti Suami, Wanita Pejabat BUMN Tak Berkutik saat Digerebek Berduaan dengan Selingkuhan
Baca juga: Viral Identitas MYD dan Nama Terang Pemeran Video Syur Gisel, Ternyata Ini Pekerjaannya
Sebagai tanda jadi pelaku memberi uang sebesar Rp 250 ribu kepada korban.

Namun, karena kehabisan uang, pelaku kembali meminta uang tersebut dari korban.
Kesepakatan itu pun akhirnya berujung perkelahian yang menyebabkan korban tewas.
Meizi Zwageri Rasidi yang tercatat sebagai Warga Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru tersebut akhirnya membunuh korban.
"Karena terbawa emosi saat korban meneriaki saya penipu dan pembohong," kata Meizi kepada awak media.