Berita Nasional
Gara-gara Main HP saat Isi Bensin, Mobil dan SPBU di Pekanbaru Kebakaran
Api diduga berasal dari frekuensi ponsel yang berbunyi atau berdering dari dalam mobil yang sedang melakukan pengisian BBM.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PEKANBARU - Diduga karena HP, sebuah SPBU di Pekanbaru terbakar pada Sabtu (2/1/2021), dini hari.
Api diduga berasal dari frekuensi ponsel yang berbunyi atau berdering dari dalam mobil yang sedang melakukan pengisian BBM.
Percikan api kemudian menyebabkan kebakaran pada mobil hingga merembet ke SPBU yang terletak di Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru.
Awalnya, api membakar mobil Avanza yang sedang mengisi BBM.
Baca juga: Gelar Pesta Pernikahan, Pengantin di Bojonegoro Langsung Ditangkap Polisi
Baca juga: Sang Anak Umumkan Aa Gym Cerai Lagi, Jatuhkan Talak Tiga pada Teh Ninih Ibunya
Petugas SPBU berusaha memadamkan api dengan Apar namun gagal.
Api kemudian membesar dan menghanguskan SPBU.
Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Ababil, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau, akhirnya ludes terbakar.
Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, kebakaran SPBU tersebut diduga berasal dari frekuensi ponsel.
"Api diduga berasal dari frekuensi ponsel yang berbunyi atau berdering dari dalam mobil yang sedang melakukan pengisian BBM.
Sehingga menimbulkan percikan api yang menyebabkan kebakaran," ungkap Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan kepada Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Minta Maaf Atas Kesalahannya, Andika Kangen Band Kini Dirawat di RS Advent Bandar Lampung
Baca juga: Kisah Bayi-bayi di Lampung Lahir saat Tahun Baru 1 Januari 2021
Ia menjelaskan, awalnya dua karyawan SPBU, Mahmudin (28) dan Rusli (23) sedang melakukan pengisian BBM jenis permium terhadap satu unit mobil Avanza BM 1241 SX, warna hitam yang dikemudikan Muhammad Deni alias Ujang.
Pada saat nozel dimasukkan ke tangki mobil sekitar satu menit, tiba-tiba keluar api dari lubang tangki mobil.
"Api langsung membesar dan membakar mobil," kata Polius.
Melihat api yang membesar, lanjut dia, petugas dan sekuriti SPBU memencet tombol emergensi dan mengambil alat pemadaman api ringan (Apar) untuk memadamkan api.
Namun, api semakin besar dan sudah sulit dipadamkan.