Penanganan Covid
Prioritas Vaksinasi Covid-19 di Pringsewu untuk 2.500 Tenaga Kesehatan
Pemkab Pringsewu telah siap melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Bumi Jejama Secancanan. Terutama kepada 2.500 nakes di Pringsewu.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id R Didik Budiawan C
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Pemkab Pringsewu telah siap melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Bumi Jejama Secancanan.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu dr Ulinoha mengungkapkan, bila vaksinasi Covid-19 tahap pertama direncanakan untuk tenaga kesehatan atau nakes.
Termasuk, para nakes di wilayah Pringsewu.
Baca juga: 2.919 Tenaga Kesehatan di Lampung Selatan Diusulkan Terima Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Bupati Tulangbawang Siap untuk Disuntik Vaksinasi Covid-19, Winarti: Dahulukan Nakes
"Penerimanya sesuai jumlah tenaga kesehatan di Pringsewu," ujar Ulinoha, Senin, 4 Januari 2020.
Diungkapkan Ulinoha, jumlah tenaga kesehatan di Pringsewu sebanyak 2.500 orang.
Sementara itu untuk vaksinasi Covid-19, Ulinoha mengaku masih menunggu kiriman dari pemerintah pusat.
Di sisi lain, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pringsewu dr Nofli Yurni mengungkapkan, bila kasus virus corona terus meningkat di Pringsewu.
Untuk itu, Nofli meminta masyarakat di Bumi Jejama Secancanan agar tetap disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Tercatat hingga Rabu, 30 Desember 2020, total kasus terkonfirmasi mencapai 159 orang (di Pringsewu)," ungkap Nofli Yurni, 1 Januari 2020.
Baca juga: Kecamatan Pringsewu Akan Miliki Bangunan Kantor Megah 2 Lantai dengan Fasilitas GSG
Baca juga: Pemuda di Pringsewu Nekat Gantung Diri, Ibu Korban Histeris saat Temukan Putranya
Kendati begitu, kata Nofli, tingkat kesembuhan virus corona tinggi yakni sejumlah 122 orang.
Namun, kasus kematian akibat Covid-19 juga cukup banyak yakni tujuh orang.
Kematian akibat Covid-19 ini, jelas Nofli, rata-rata pasien yang mempunyai riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes militus (DM).
Jumlah orang yang masih menjalani isolasi saat itu sebanyak 30 orang.
Atas kondisi tersebut, Nofli mengimbau, supaya masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini.