Bandar Lampung

Dosen Itera Ciptakan Produk Kecantikan Masker Organik dari Bahan Alami Beras hingga Daun Kelor

Penggunaan bahan dasar dari bahan alami tersebut menjadikan masker jenis ini hampir tidak menimbulkan efek samping

Dokumentasi
Dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Kecantikan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Tikarahayu Putri dengan produk masker buatannya. Dosen Itera Ciptakan Produk Kecantikan Masker Organik dari Bahan Alami Beras hingga Daun Kelor 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penggunaan bahan organik untuk merawat kecantikan kini menjadi hal yang diganderungi banyak orang.

Karena dinilai lebih aman dan nyaman dari sisi efek samping.

Salah satunya pada produk masker kecantikan yang jadi salah satu trend terutama bagi kalangan remaja.

Hal Itu mendorong salah satu dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Kecantikan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Tikarahayu Putri untuk berinisiatif membuat produk masker organik sederhana berbahan baku beras dan daun kelor (Moringa Oleifera). 

Tika menjelaskan, masker organik merupakan produk kecantikan pribadi yang dibuat dari bahan alami seperti beras, daun kelor, kunyit, temulawak, dan bahan lainnya. 

Penggunaan bahan dasar dari bahan alami tersebut menjadikan masker jenis ini hampir tidak menimbulkan efek samping, sehingga aman jika digunakan oleh remaja, bahkan oleh ibu hamil dan menyusui sekalipun dapat menggunakannya. 

Tika mengaku memilih beras sebagai bahan baku karena beras mudah untuk didapatkan serta mudah diolah menjadi masker. 

“Selain itu beras juga kaya manfaat untuk kesehatan kulit wajah. Salah satu kandungan zatnya adalah asam ferulic dan allantoin yang dapat menjadi agen anti-inflamasi yang baik, serta dapat menenangkan kulit yang terbakar akibat paparan sinar matahari,” ujar Tika dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunlampung.co.id, Senin (11/1/2021) pagi.

Hingga saat ini Tika telah memproduksi empat varian masker organik yaitu susu, arang aktif (charcoal), susu, dan cokelat, serta telah dipasarkan melaui media sosial dan e-commerce. 

Masing-masing masker dihargai Rp 5000/pcs dan dapat pesan melalui akun @ukhtea.clo.

Tika menjelaskan ada ragam manfaat varian masker organik buatannya untuk kulit wajah. 

Seperti masker cokelat yang disebut bermanfaat sebagai sumber nutrisi dan antioksidan. 

"Cokelat memiliki kandungan senyawa antioksidan dan flavonoid dalam jumlah yang cukup tinggi serta mengandung banyak vitamin dan mineral sehingga coklat dapat melembapkan kulit, anti-aging, dan mencerahkan kulit," urai wanita berhijab ini.

Sementara masker daun kelor memiliki kandungan asam lemak yaitu asam oleat serta memiliki efek antimikroba. 

“Daun kelor ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengobati jerawat dan komedo. Selain itu daun kelor juga bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori dan menyamarkan noda hitam,” beber dia.

Sementara masker organik dengan kandungan susu dipercaya mampu mengurangi keriput pada wajah karena adanya kandungan enzim dan protein. 

Sehingga susu dapat melembabkan kulit, membersihkan kulit dari kotoran yang menempel, dan mencerahkan wajah. 

Arang aktif Charcoal berfungsi sebagai absorben dimana charcoal mampu mengangkat kotoran yang menyumbat pori-pori hingga timbulnya jerawat. 

Selain itu juga charcoal memiliki manfaat untuk mendetoksifikasi kulit, menyerap minyak berlebih, dan mengangkat sel kulit mati.

Tika menyebut, masker organik buatannya bisa tahan sampai enam bulan setelah kemasan dibuka.

Penggunaan masker ini juga tergolong mudah.

Hanya mencampurkan bubuk masker dengan air, madu, atau air mawar. 

Selanjutnya masker dapat digunakan ke seluruh wajah dan ditunggu 15-20 menit. 

"Setelah masker mengering dan kulit terasa kencang, bilas wajah dengan menggunakan air bersih," jelas Tukas.

Dosen Teknologi Kosmetik yang menjadi rekan kerja Tika, Annisaa Siti Zulaicha mengaku telah mencoba menggunakan masker tersebut. 

Annisaa menyampaikan bahwa penggunaan masker varian Moringa Oleifera ini menjadikan kulit terasa dingin, kenyal dan kencang.

"Terus tidak menimbulkan efek samping seperti gatal atau iritasi," ujarnya.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved