Berita Nasional
Komjen Pol Listyo Disebut Calon Kuat Kapolri, Ujang Komarudin Sebut Sangat Layak
Ujang Komarudin sebut Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sudah sangat layak untuk menjadi kapolri.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin sebut Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sudah sangat layak untuk menjadi kapolri.
Hal ini disampaikan Ujang Komarudin menyusul menguatnya nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (LSP) dalam bursa calon Kapolri.
Dia disebut-sebut akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.
"LSP sudah sangat cukup untuk menjadi Kapolri, karena semua syarat sudah terpenuhi," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Inilah Kisah Memilukan Dibalik Penemuan Jaket Pink Minnie Mouse, Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
Baca juga: Anak Penjarakan Ibu Kandung di Demak Dapat Cap Anak Durhaka, Pengacara Sebut Hanya Cari Keadilan!
Selain itu, Listyo dinilai memiliki kedekatan atau chesmistry dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu semakin menguatkan sosok yang akan diusulkan Jokowi menjadi kapolri adalah Listyo yang kini menjabat kabareskrim.
"Salah satu nama yang diajukan Kompolnas dan LSP memiliki chemistry dengan Jokowi," kata Ujang.
Sebagai informasi, Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.
Listyo memiliki kedekatan dengan Jokowi lantaran pernah menjabat Kapolres Solo pada 2011.
Pada saat yang sama, Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo.
Baca juga: Sosok Askara Parasady Harsono, Suami Nindy Ayunda yang Ditangkap karena Narkoba
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Tim SAR di Pulau Laki-Lancang
Kedekatan Listyo dan Jokowi pun berlanjut ketika Jokowi menginjakkan kaki ke Istana.
Pada 2014, Listyo ditunjuk menjadi ajudan Jokowi.
Setelah itu karir Listyo terus menanjak. Dia kemudian menduduki posisi Kapolda Banten.
Setelah itu Listyo kembali ke Mabes Polri sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan pada 2016.
Hingga akhirnya pada 2019, Listyo diangkat sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri menggantikan Idham Azis yang ditunjuk menjadi Kapolri.