Gempa di Majene
UPDATE Korban Meninggal Dunia Gempa Majene 84 Orang, 932 Orang Luka-luka
Dalam data terbaru gempa Majene, Mamuju, Sulawesi Barat, jumlah korban meninggal dunia mencapai 84 orang, per 18 Januari 2021 pukul 14.00 WIB.
Keduanya terjebak dalam reruntuhan kantor gubernur Sulbar lebih kurang 12 jam.
Evakuasi tersebut berlangsung dari hari pertama gempa Mamuju pada hari Jumat, pekan lalu.
Proses evakuasi dilakukan oleh prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju.
"Korban gempa dua security kantor Gubernur Sulbar tersebut terjebak selama 12 jam pada ruang sempit akibat reruntuhan gempa."
"Kemudian prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju berhasil menyelamatkannya," kata Komandan Pangkalan TNI AL Mamuju, Letkol Marinir La Ode Jimmy Senin (18/1/2021) siang dalam keterangannya kepada Tribun Timur.

Lebih lanjut dikatakan, prajurit TNI AL Lanal Mamuju yang berhasil evakuasi kedua yaitu Serda APM Rama, KLS Wahyu Apriyanto, KLD Rafindra dan KLS Septian Roleh.
Proses evakuasi korban berlangsung dari pukul 09.15 Wita hingga pukul 13.45 Wita.
Evakuasi korban gempa bumi di Sulawesi Barat tersebut kata Letkol Marinir La Ode, sesuai arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
"Agar jajaran TNI AL dapat mendukung kegiatan dukungan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," jelasnya.
Tes Antigen
Para pengungsi korban gempa di Sulawesi Barat bakal menjalani tes swab antigen untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan pengungsian.
Kepala BNPB Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan pihaknya akan memberikan alat test cepat antigen.
"Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19," kata Doni melalui keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).
Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.
Selain itu, Doni juga meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda.