Lampung Timur
Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur Kembali Dibuka
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur kembali dibuka setelah setelah sempat tutup akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Yogi Wahyudi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TIMUR - Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur kembali dibuka setelah setelah sempat tutup akibat pandemi Covid-19.
Simulasi dan penandatanganan kesepakatan pembukaan kegiatan wisata dan penanda tanganan kesepakatan antara Balai Taman Nasional Wai Kambas (TNWK) dengan 23 Desa penyangga, bertempat di Pusat Latihan Gajah (PLG), Senin (18/1/2021).
Tampak hadir unsur Forkopimda seperti Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhari, Kepala Balai TNWK Amri, SH. H. Hum, Kapolres Lamtim AKBP. Wawan Setiawan, S.Ik, Kadis BPBD Mashur, Kadis Kesehatan Dr. Nanang Salman Saleh, Kajari Lamtim Ariyana Juliastuty, Forkopimcam Labuhan Ratu serta perwakilan Kades dari 23 Desa penyangga.
Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhari menyampaikan hasil dari penandatanganan antara pihak TNWK dan FRDP yang disaksikan Bupati, Dandim dan Kapolres akan di ajukan ke kementriaan kehutanan.
Kepala Balai TNWK, Amri, menyampaikan sambutannya bahwa, TNWK adalah taman nasional terluas di ASEAN, yang mencapai 125,630 Ha yang meliputi 3 Kabupaten dengan 23 desa Penyangga.
"Sejak Maret 2019 TNWK ditutup secara total yang dikarenakan adanya pandemi Covid-19, harapannya hari ini setelah ditandatangani kesepakatan bersama dan semua sudah sesuai dengan SOP yang ditentukan mudah-mudahan Taman Nasional Way Kambas dapat dibuka kembali sehingga perekonomian di Desa Penyangga di harapkan dapat kembali berputar," tukas Amri.
Sementara perwakilan Paguyuban Desa Penyangga TNWK, Prayitno mengungkapkan bahwa, "Forum rembuk Desa Penyangga terdiri dari 23 Desa dari 7 Kecamatan dan sudah di bentuk pada Tahun 2004, tujuan dibentuknya forum turut desa adalah untuk menjaga kelestarian apa yang ada didalam TNWK, kami dari Forum berharap dengan di bukanya kembali dapat meningkatkan Pereokonomian warga desa penyangga," terangnya.
(Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi)