Lampung Tengah
Geger Batu Diduga Meteor Timpa Rumah Warga Punggur Lampung Tengah
Masyarakat di Dusun V, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah dihebohkan dengan bongkahan batu diduga meteor yang menimpa rumah.
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Batu sekarang di rumah Pak Bayan (kepala dusun), diamankan di sana. Kalau saya terserah batu itu mau diapain nantinya," ujar Mujilah.
Sejumlah warga yang ditemui di sekitar rumah Mujilah mengatakan, setelah mendengar dentuman keras sebanyak tiga kali, mereka juga melihat cahaya kilat warna putih yang berkelebat kencang dan menghilang.
"Waktu dentuman itu saya di luar rumah. Bersamaan dengan bunyi itu ada cahaya seperti kilat yang bergerak cepat di udara. Terus cahaya itu hilang, dan dentuman suara terakhir terdengar keras," kata Supri, warga Kampung Astomulyo.
Ditambahkan Supri, suara dentuman terdengar tiga kali di udara.
Ia berpikir kalau suara itu helikopter yang beputar dekat di atas rumah mereka.
"Suaranya itu kencang seperti helikopter yang terbangnya dekat. Suara dentuman sebanyak tiga kali di udara, lebih kurang selama 15 detik lalu hilang," jelasnya.
Tak hanya warga di sekitar rumah Mujilah, warga Kecamatan Punggur yang berjarak lebih kurang 3 kilometer dari rumah Mujilah juga mendengar suara dentuman yang keras pada malam kejadian.
"Bunyinya keras banget, Mas. Terdengar tiga kali. Saya sama suami posisi di dalam rumah, lalu lari keluar rumah kami kira gunung meletus," ujar Ani, warga Punggur.
Kepala Dusun (Bayan) V Kampung Astomulyo, Edi Kurniawan mengatakan, saat mengetahui ada hantaman dari bongkahan batu seperti meteor yang menimpa salah satu rumah warganya, banyak orang berdatangan ke rumah Mujilah.
Karena banyak warga yang silih berganti berdatangan untuk melihat bongkahan batu diduga meteor itu, akhirnya ia berinisiatif untuk tidak memamerkan batu tersebut supaya dilihat warga.
"Dari malam itu, sampai subuh, sampai tadi pukul 10.00 WIB, banyak warga yang berdatangan ingin melihat batu itu. Tapi saya sudah berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, supaya batu disimpan terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan kerumuman warga," kata Edi Kurniawan.
Edi Kurniawan mengatakan, bongkahan batu diduga meteor itu berwarna hitam kehijauan di bagian dalamnya.
Sementara teksturnya keras dan berbeda dengan tekstur batu pada umumnya.
"Batunya sekitaran kepala tangan orang dewasa, bentuknya tidak utuh, sudah seperti bongkahan gitu. Kalau beratnya ditimbang lebih kurang 2,3 kilogram," jelas Edi Kurniawan.
Pengamatan di lokasi, dari lokasi jatuhnya batu diduga meteor di rumah Mujilah, tampak bagian tanah membentuk lubang dengan diameter 5 cm dan kedalaman 5 cm.