Lampung Barat

Cerita Guru di Lampung Barat, Terobos Kabut dan Jalan Becek Demi Cerdaskan Anak Bangsa

Pekatnya kabut dan kondisi jalanan yang becek akibat guyuran hujan, tak menyurutkan Abdi Arian, untuk tetap mencerdaskan putra-putri Lampung Barat.

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Nanda Tizar
Abdi Arian saat ditemui di kantornya, di SD Negeri 1 Sukajadi Suoh, BNS, Lampung Barat. Abdi Arian menjadi satu di antara guru di sekolah tersebut yang mendatangi peserta didik ke rumah untuk tetap memberikan pembelajaran karena keterbatasan jaringan internet. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Pekatnya kabut dan kondisi jalanan yang becek akibat guyuran hujan, tak menyurutkan langkah Abdi Arian, untuk tetap berupaya mencerdaskan putra-putri Lampung Barat.

Menunggangi kendaraan roda dua, Abdi meluncur menuju rumah murid-muridnya yang terkendala tak memiliki ponsel pintar, setiap hari.

Meski selalu melintasi kondisi jalanan yang juga tak baik, guru matematika SD Negeri 1 Sukajadi itu, tetap bersemangat mendatangi rumah anak didiknya.

Sejak Lampung Barat naik status menjadi zona merah persebaran Covid-19, pemkab setempat mengeluarkan kebijakan, melarang KBM tatap muka di sekolah.

Selewengkan Duit Rp 3 Miliar, 2 Direktur BUMD Lampung Barat Diseret ke Meja Hijau

Bupati Parosil Lantik 88 Pejabat Eselon III di Pemkab Lampung Barat

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat telah mengeluarkan surat edaran terbaru terkait KBM di masa pandemi Covid-19.

SE Kadisdikbud Lampung Barat Nomor 420/81/1101/2021 tanggal 22 Januari 2021 tentang pencabutan proses KBM tatap muka di semua satuan pendidikan di Lampung Barat.

Sehingga, saat ini KBM di seluruh sekolah di Lampung Barat dilakukan secara daring.

Namun, kendala akses internet yang belum memadai, menjadi satu di antara faktor guru-guru di Lampung Barat sulit menjalankan kegiatan belajar mengajar secara daring.

Selain itu, masih banyak juga peserta didik yang tidak memiliki ponsel pintar untuk mendukung KBM daring tersebut.

Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) merupakan satu di antara wilayah yang memiliki kendala pada akses internet.

6 Kecamatan di Lampung Barat Alami Pemadaman Listrik Selama 2 Jam

Sempat Zona Merah, Lampung Barat Kini Zona Orange Covid-19

Kendala jaringan internet yang buruk di BNS, menjadi satu penyebab KBM daring tidak berjalan baik.

SD Negeri 1 Sukajadi yang terletak di Jalan Tarbiyah Nomor 41 Sukajadi Suoh, BNS, Lampung Barat, merupakan satu di antara sekolah yang terdampak jaringan internet jelek.

Bersebelahan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), letak geografis itulah yang menjadi faktor penyebab jaringan internet tidak merata di wilayah tersebut.

Sehingga, satu upaya para guru adalah mendatangi peserta didik ke kediamannya masing-masing untuk memberikan pembelajaran.

"Ya ini wujud tanggung jawab kami sebagai guru," kata Abdi Arian, Minggu (31/1/2021).

Tak terlihat rasa lelah dari Abdi karena harus ke rumah murid-muridnya untuk menyampaikan materi pelajaran.

Bahkan, Abdi mengaku gembira, karena murid-muridnya dapat terus belajar berkat kebijakan dari sekolah.

"Keterbatasan ini tidak lantas membuat kami patah arang."

"Justru kami lebih kreatif dengan melakukan berbagai terobosan," ungkap Abdi Arian.

Menurutnya, Pemkab Lampung Barat telah mengeluarkan kebijakan terbaik dalam upaya mengendalikan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Lampung Barat.

"Tentu saja kami selaku tenaga pengajar mendukung kebijakan yang dikeluarkan Bupati," katanya.

"Meskipun ada beberapa kendala dalam pelaksanaan, kami tetap berupaya memberikan yang terbaik kepada murid-murid," lanjut Abdi Arian.

Di sisi lain, Arian menyayangkan sikap orangtua peserta didik yang masih terkesan mengabaikan perkembangan belajar anak-anaknya.

"Mereka membiarkan begitu saja anak-anaknya di rumah, tanpa memberikan pendampingan," ucap Abdi Arian, dengan nada bicara yang menyiratkan rasa sedih.

Padahal, menurut dia, guru-guru sudah berupaya untuk tetap bisa mendidik dan memberikan pembelajaran kepada murid-murid di rumah.

Terutama, kepada peserta didik yang terkendala tidak memiliki ponsel pintar dan akses internet yang sulit.

Meski demikian, hal tersebut dianggap sebagai tantangan seorang guru oleh Abdi Arian.

"Kondisi ini bisa jadi nilai lebih bagi guru kalau dapat mengatasi persolan tersebut," ujarnya.

Arian berharap, pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini segera berakhir.

"Supaya kita bisa KBM tatap muka lagi," harapnya.

Di sisi lain, Kepala SD Negeri 1 Sukajadi Daliyo mengungkapkan, kebijakan yang diberlakukan untuk guru-guru SD Negeri 1 Sukajadi, menjadi upayanya untuk mengatasi kendala KBM daring.

"Kita minta kepada guru-guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada murid-muridnya yang terkendala tidak memiliki ponsel pintar," ungkap Daliyo, Sabtu (30/1/2021).

"Guru nantinya akan rumah murid-muridnya untuk menyampaikan materi pembelajaran," imbuhnya.

Ia mengatakan, guru-guru SD Negeri 1 Sukajadi harus selalu datang ke sekolah meskipun seluruh muridnya belajar di rumah.

"Karena guru di kantor nantinya bisa mengoreksi tugas murid," terangnya.

Sekaligus, tambah Daliyo, guru dapat memberikan pelayanan kepada orangtua murid yang datang ke sekolah.

"Kadang kan ada orangtua murid yang datang ke sekolah menyampaikan berbagai keluhannya," ucapnya.

"Di situ lah kita harus melayani dan memberikan pengertian kepada orang tua," tandas Daliyo.

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Bengkulu Selatan, Dirasakan hingga Liwa Lampung Barat

Kepala Kemenag Lampung Barat Pastikan Dana untuk Pesantren Tetap Ada di Tahun 2021

( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved