Berita Nasional

Ibu Sakit Jantung Kini Meninggal, Sempat Dirawat Seruangan dengan Pasien Gangguan Jiwa

Peristiwa ibu sakit jantung dirawat satu ruangan dengan pasien gangguan jiwa terjadi di RSUD Tarakan, Kalimantan Utara.

Shutterstock /Kompas.com
Ilustrasi. Peristiwa ibu sakit jantung dirawat satu ruangan dengan pasien gangguan jiwa terjadi di RSUD Tarakan, Kalimantan Utara. 

Keesokan harinya, tanpa pemberitahuan ke pihak keluarga, sang ibu dipindah ke Bangsal Tulip bersama seorang pasien ODGJ.

Setelah itu, RSUD Tarakan memberitahukan, ibu Mukhlis dinyatakan terpapar Covid-19.

Pihak keluarga harus menjaga jarak dan mempercayakan sepenuhnya kepada tenaga medis.

"Sampai sekarang saya minta surat keterangan Covid-19, RSUD tidak kasih, itu sudah janggal, terus secara logika, apa iya tiba-tiba gila sampai ditempatkan bersama ODGJ?

Rekam medis di RSUD Pertamedika atau RS Angkatan Laut Tarakan, tempat biasa ibu check up, jelas menyatakan sakit jantung," katanya.  

Disiram botol mineral

Selain itu, menurut Mukhlis, ibunya sempat disiram botol mineral oleh pasien ODGJ tersebut.

Pihak keluarga pun hanya bisa pasrah karena tidak diperbolehkan mendekat dan hanya melihat dari layar monitor.

Saat itu, ODGJ tiba tiba bangun dan menyiramkan air mineral ke tubuh ibunda Mukhlis sampai basah kuyup.

"Adik saya video call saya, ibu disiram 4 botol air mineral ukuran 600 liter per botol, kebayang rasanya bagaimana?

Orang sakit jantung, dikasih setelan AC paling dingin, disiram air, dan dikasih pakaian kurang layak? Jangan tanya gimana perasaan saya, sampai ubun-ubun emosi naik," katanya.

Ibu meninggal dunia

Mukhlis menambahkan, ketika dirinya masih berada di Jakarta, ibundanya sempat menelepon dan minta segera dikeluarkan dari ruangan tersebut.

Sang ibu, menurut Mukhlis, sudah tak tahan atas berada di ruangan itu.

Mukhlis kemudian segera memesan tiket ke Tarakan pada 10 Januari 2021 dini hari.

Namun, saat ia masih di pesawat, kabar duka menghampirinya, ibundanya meninggal dunia di RSUD Tarakan, sekitar pukul 04.00 Wita.

"Saya telepn RSUD, jangan kuburkan ibu saya, biar keluarga yang urus jenazahnya kalau memang RSUD tidak punya bukti kuat beliau terpapar Covid-19, mau gila rasanya ibu diperlakukan begitu," kata Mukhlis.

Artikel ini telah tayang di kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved