Berita Nasional

Singgung Soal Polarisasi Tajam di TNI dan Polri, SBY Kini Sindir Moral Penguasa

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung moral penguasa

TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi pernyataan tentang beberapa masalah yang menimpa Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/2/2013) malam. SBY memberi kesempatan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk lebih berfokus menghadapi dugaan masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)terkait kasus dugaan suap proyek Hambalang 

Meskipun masa pilpres sudah selesai, tidak membuat kondisi masyarakat Indonesia harmonis.

Hingga saat ini, polarisasi masih kental terlihat.

Masing-masing kelompok menunjukkan ketidaksukaannya.

Di sosial media, hampir selalu terjadi perang tagar antara dua kubu serta komentar-komentar bernada permusuhan.

Hal ini dikhawatirkan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY mengaku khawatir dengan kondisi masyarakat Indonesia belakangan ini, karena kerukunan dan harmoni sosial terasa retak dan jauh dari persaudaraan sebagai bangsa.

Menurut SBY, keretakan ini berawal dari dinamika politik pada Pilkada 2017 di DKI Jakarta.

Dari sejak itu, kata SBY, seperti terbangun jarak dan pemisah dalam kehidupan bermasyarakat.

"Terbangun polarisasi yang tajam di antara kita, baik karena faktor identitas, politik, maupun ideologi," kata SBY dikutip dar akun Facebook Susilo Bambang Yudhoyono pada Minggu (10/1/2021) lalu.

SBY menilai, ada pihak menganggap mereka yang tidak sama identitasnya terkait agama, partai politik dan juga ideologinya akan dianggap sebagai lawan.

Bahkan, untuk bicara pun merasa tidak nyaman.

Garis permusuhan ini pun bahkan telah menjangkiti di lingkaran persahabatan yang sudah terbangun lama.

Juga termasuk lingkaran keluarga.

"Saya sungguh prihatin jika lingkaran tentara dan polisi yang harusnya jadi contoh persatuan dan persaudaraan kita sebagai bangsa juga tak bebas dari hawa permusuhan ini," ucap SBY.

"Keadaan ini sungguh menyedihkan dan sekaligus membahayakan masa depan bangsa kita."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved