Berita Nasional
Pembunuh Dalang Ki Anom Subekti Sekeluarga Coba Akhiri Hidup Minum Racun
Pembunuh Dalang Ki Anom Subekti sekeluarga melakukan percobaan bunuh diri dengan minum cairan pestisida.
"Tersangka bertamu dan disuguhi kopi. Dari cangkir kopi itulah kami mendapatkan sidik jari (pelaku)," kata dia.
Ahmad Luthfi menyebut, Sumani melakukan pembunuhan terhadap para korban dengan benda tajam dan benda tumpul.
Benda tajam berupa arit sudah diamankan polisi sebagai barang bukti.
Namun, benda tumpul yang digunakan pelaku hingga saat ini belum ditemukan.
Setelah melakukan pembunuhan, Sumani membawa pulang perhiasan emas berupa cincin, gelang, dan anting dari para korban.
Selain itu, ia juga membawa uang sebesar Rp 13,1 juta.
Luthfi menambahkan, meskipun sudah mengamankan Sumani, pihaknya masih mendapati kendala, yakni tersangka yang belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
Pasalnya, yang bersangkutan masih harus menjalani perawatan medis lantaran masih dirawat di ICU rumah sakit setempat.
Luthfi mengatakan, Sumani dirawat intensif di rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum cairan pestisida.
Menurut Luthfi, Sumani nekat melakukan demikian karena ketakutan diburu polisi usai menghabisi empat nyawa korban dalam satu malam.
Dalam kasus ini, polisi juga menemukan adanya fakta lain yakni terkait Sumani yang telah mentransfer uang senilai Rp 8 juta ke rekening atas nama Ratna Sari Dewi.
Mengenai hal ini, polisi masih melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut.
Selain menangkap Sumani, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel, sebuah sabit, gelang perak, jarum emas, cincin emas, anting, buku rekening, hingga sepeda motor.
Untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, polisi sejauh ini telah memeriksa sebanyak 16 orang sebagai saksi.
Sebelumnya, dalang Anom Subekti (63) beserta istri, anak, dan cucunya ditemukan tewas di kediamannya, Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, Kamis (4/2/2021) sekira pukul 06.30 WIB.
Dalam keterangan awal, polisi menduga bahwa pembunuhan empat orang satu keluarga ini dilatarbelakangi karena motif dendam.
Hal ini lantaran dalam penyelidikan awalnya polisi tidak menemukan adanya barang berharga milik korban yang hilang.
Namun belakangan ternyata ada sejumlah barang berharga yang hilang.
Sumber: Kompas TV