Berita Nasional
Pengakuan Pemilik Simpan Uang Palsu Rp 21 Juta di Jok Motor setelah Ketahuan Polisi
Polisi mendapati uang palsu sebanyak 214 lembar pecahan Rp 100.000 yang disimpan di bagasi motor
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus peredaran uang palsu kembali terungkap. Pelaku menyimpan uang palsu nominal sekitar Rp 21 juta di jok motor.
Polisi mendapati uang palsu sebanyak 214 lembar pecahan Rp 100.000 yang disimpan di bagasi motor milik warga Temanggung, Jawa Tengah.
Pelaku Fendi Waluyo (56) mengaku lembaran uang palsu itu hanya disimpannya dan tidak ada niatan untuk diedarkan.
Fendi mengatakan, uang palsu didapat dari seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat.
Baca juga: Oknum Anggota DPRD Tulangbawang Barat Buat Laporan Palsu, Sangkal Foto Syur Dirinya dengan Wanita
Baca juga: Mantan Pegawai Bank Ditangkap, Bertahun-tahun Edarkan Uang Palsu
Satreskrim Polres Temanggung berhasil membekuk Fendi Waluyo (56) warga Desa Keseneng Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo pelaku yang kedapatan menyimpan uang palsu senilai Rp 21 juta.
Fendi diringkus jajaran kepolisian di sebuah rumah di Dusun Diwek Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung pada, Minggu (14/2/2021).
Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Setyo Hermawan mengatakan, dari tersangka disita 214 lembar uang pecahan Rp 100.000 dengan 41 nomor seri yang berbeda cetakan 2014.
Sebanyak 207 lembar disita di Temanggung yang disimpan di sebuah bagasi sepeda motor.
Sisanya 7 lembar diamankan di rumah tersangka Wonosobo.
"Kronologinya, ada informasi dari warga kemudian ditindaklanjuti oleh Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek Parakan.
Total 214 lembar uang pecahan Rp 100 ribuan yang diduga palsu berhasil disita dari dalam bagasi sepeda motor dan tas ransel," ungkapnya saat konferensi pers, Jumat (19/2/2021) di Mapolres Temanggung.
Kata AKP Setyo, tersangka yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini mendapatkan uang palsu dari seseorang warga Cirebon.
Lembaran uang itu baru sekadar disimpan oleh tersangka dan belum sempat diedarkan.
Katanya, hasil pengecekan terhadap lembaran uang, diduga kuat palsu lantaran tidak ada benang pengaman, tekstur uang lebih kasar layaknya kertas print biasa.
"Saat ini, kami berkordinasi dengan petugas Bank Indonesia (BI) cabang Kota Semarang untuk membantu pengecekan.