Berita Nasional
Kisah Siswa Pamit Tak Bisa Lanjutkan Sekolah karena tak Sanggup Beli Kuota Internet
Penyebabnya, karena ia dan keluarganya tak mampu lagi membeli kuota internet untuk mengerjakan tugas-tugas daring.
Penulis: tri prayugo | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gara-gara tak mampu lagi membeli kuota internet untuk mengerjakan tugas-tugas daring, seorang siswa memutuskan berhenti sekolah.
Sehingga, siswa ini pun memutuskan pamit pada gurunya untuk tidak melanjutkan pendidikannya lagi.
Kisah tersebut terkuak ke publik dari unggahan video seorang wanita lewat akun TikTok @evayanti1801, pada Selasa 16 Februari 2021 lalu.
Diketahui, wanita yang bernama Eva Yanti (42) ini merupakan guru Bahasa Inggris di sebuah SMP Negeri di Sumatera Barat.
Baca juga: Jakarta Terendam Banjir Parah, Mendadak Nama Ahok Trending Topic di Twitter. Warganet Ucap Kerinduan
Baca juga: Pelaku Penculikan Ketakutan Video CCTV Viral, Mengaku ke Polisi Selamatkan Korban
Eva juga merupakan wali kelas dari siswa yang pamit tak mau melanjutkan lagi sekolahnya.
Kondisi dari anak muridnya ini baru dia ketahui setelah melakukan kunjungan ke rumahnya, yang juga direkam dan dibagikan lewat akun TikToknya.
Saksikan video Kisah Siswa Pamit Putus Sekolah selengkapnya di sini.
Dalam video yang kini sudah ditonton hingga 2,4 juta tayangan tersebut, Eva menyebut bahwa kunjungannya ke rumah siswa ini untuk melihat keadaannya.
Sebab, siswa tersebut tidak pernah mengumpulkan tugas daring atau bahkan muncul dalam grup WhatsApp kelas.
Namun sayang, kunjungannya itu tak juga mempertemukan dirinya dan siswanya.
Baca juga: Video Kecelakaan Bus Sudiro Tungga Jaya, Tabrak Motor hingga Terobos Lampu Merah
Baca juga: Fakta Viral Burung Jalak Penuntun Pendaki yang Tersesat, Relawan: Sudah Ada Sejak Kerajaan Majapahit
Eva dan rekan seprofesinya hanya ditemui oleh ibu dari siswa tersebut.
Dua jam setelah kunjungan, akhirnya sang siswa mengiriminya pesan via WhatsApp menggunakan handphone milik kakaknya.
Dalam pesan itu, barulah terungkap jika siswa tersebut tidak sanggup lagi untuk membeli kuota internet untuk pembelajaran daring.
Sehingga, ia pun tak mau lagi melanjutkan sekolahnya.
"Setelah melakukan home visit, 2 jam kemudian si siswa mengirimkan chat ke WA saya menggunakan HP kakaknya.